Sekolah minggu, umumnya sekolah itu biasanya ya Senin - Sabtu, tapi ini sekolahnya minggu. Nah kalau bagi orang Kristiani, istilah 'sekolah minggu' pasti gak asing, sudah familier sekali ditelinga. Sekolah minggu bagi orang Kristiani apapun denominasinya, mau Katolik, Kristen Protestan, atau denominasi Kristen lainnya pasti punya itu sekolah minggunya masing-masing.
Jadi ketika orang tuanya mengikuti misa atau ibadah di gereja, anak-anaknya diarahkan ke sekolah minggu. Biasanya pengajar-pengajar di sekolah minggu ini ya bagian dari umat juga, muda-mudi atau guru di sekolah biasa yang berkarya atau pelayanan di bidang ini. Nah yang perlu diketahui orang non Kristiani, sekolah minggu ini bukanlah sekolah seperti sekolah konvensional.
Sekolah minggu itu lebih banyak bermain dan belajar, mengajak anak-anak mengenal gereja-Nya, mengenal siapa Tuhannya dan mengenalkan dogma sederhana tentang agamanya, dalam bentuk permainan yang mudah dipahami anak-anak kecil (balita).
Tapi tahukan, asal-usul sekolah minggu ini dikenal?
Hal seperti ini yang juga perlu kita ketahui, belajar sejarah itu menyenangkan, karena ketika orang lain tidak tahu, kita tahu dan bisa menjelaskan itu akan sangat baik dan ada kepuasan tersendiri.
Sekolah minggu ini berawal dari abad ke-18, bermula di Inggris. Kegiatan ini dipelopori oleh seorang jurnalis yang bernama Robert Raikes (1736 - 1811). Robert merasa prihatin pada anak-anak pekerja di Gloucester.
Gloucester merupakan salah satu kota di negara Inggris. Merupakan sebuah kota pelabuhan yang terhubung melalui Kanal Gloucester ke Muara Severn, berbatasan dengan Wales. Didirikan sebagai kota tahun 1155. Pada awalnya didirikan oleh Bangsa Romawi dan menjadi kota koloni penting tahun 97 M dibawah Kaisea Nerva
Pada saat itu Robert melihat banyak anak-anak dari keluarga miskin tidak bisa mendapatkan pendidikan dan hidup keluarganya dalam kondisi memperihatinkan. Untuk memberikan pendidikan bagi mereka yang tidak mampu ini, Robert mendirikan sekolah setiap Minggu. Dimana hari itu adalah hari libur bagi anak-anak pekerja. Robert memulai sekolahnya ini pada tahun 1780. Kampanyenya dilakukan selama tiga tahun, 1780 - 1783.
Bahkan anak² pada masa itu dipekerjakan juga. Mereka mendapatkan upah, sayangnya upah yang mereka dapatkan malah dibelanjakan untuk hal yang tidak produktif, yang menimbulkan keresahan sosial. Inilah yang menjadi keprihatinan dari Robert.
Apa saja sih yang diajarkan di sekolah minggu 'perdana' ini?
Robert mengajarkan terkait literasi, moralitas dan ilmu kesehatan, dimana semuanya didasarkan dari perspektif Kristen.
Aktivitas ini akhirnya mulai menyebar ke negara² lain di luar Inggris setelah Robert meninggal dunia tahun 1811.
Ajaran² Kekristenan mulai dimasukan dalam tiap pengajaran, oleh karena memang pada prosesnya, dipahami ada dasarnya dalam Alkitab, baik dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, apa saja itu:
✝️ Bdk. Ulangan 6: 4 - 7, bahwa pembinaan rohani anak sepenuhnya dilakukan di dalam keluarga.
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
✝️ Pada saat pembuangan bangsa Israel ke Babilonia, orang tua wajib mengirimkan anak² mereka ke sinagoga untuk dididik oleh guru² sukarelawan mempelajari Taurat.
✝️ Bdk. 1 Timotius 3: 15, kebiasaan pengajaran anak² di sinagoga ini berlanjut sampai bangsa Israel kembali ke tanah asalnya. Lalu kemudian saat masa perkembangan Kekristenan, pengajaran pada anak² tetap dilanjutkan, namun bukan di sinagoga, melainkan di tempat berkumpulnya jemaat Tuhan (gereja).
Hh
Itulah awal mulanya, lalu seiring berjalannya waktu kegiatan sekolah minggu ini terus menyebarkan ke seluruh dunia, hingga ke Asia dan sampai di Indonesia, melalui misionaris² gereja. Hingga akhirnya kita mengenal istilah sekolah minggu saat ini.
Apakah kamu pernah jadi bagian sekolah minggu? Entah muridnya atau pengajarnya?
Kalau saya memang melewatkan masa ini, jadi ketika saya kecil, saya melewatkan masa berada di sekolah minggu, oleh karena kurangnya dorongan orang tua, karena dulu sepertinya saya 'tidak mau', ditambah karena orang tua tidak mendorong atau meluangkan waktu membiasakan anak untuk mau ikut sekolah minggu ini.
Mudah²an kelak, ketika sudah ada penerus, bisa membawa dan tidak sekedar mendorong anak untuk mau ambil bagian dalam proses tumbuh dalam iman.
Segitu saja sharing² nya, saya juga menjadi tahu mengenai hal ini, terutama asal usul kegiatan sekolah minggu. Sampai jumpa dipostingan lainnya lagi, berkah dalem, syalom, Tuhan memberkati kita semua. -cpr
#onedayonepost
#sekolahminggu
#informasi
#budaya
#umum
0 Komentar
Tinggalkanlah jejak dengan berkomentar, maka saya akan berkunjung balik.
Jangan lupa difollow ya.
Terima kasih, berkah dalem. GBU