Mengenal Sejarah Penghancuran Bait Suci Ke-2 Tahun 70M

Pada jaman Yesus kita diperkenalkan Bait Suci Yerusalem yang diporakporandakan oleh Yesus karena digunakan sebagai pasar, Yesus marah dan mengangkat cambuk, lalu membalikan semua yang ada di Bait Suci, melepaskan hewan² ternak, burung² serta apapun yang diperjualbelikan di Bait Suci.

Peristiwa ini tercatat dalam Perjanjian Baru, pada Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Peristiwa ini epik dan diingat mayoritas orang Kristiani.

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." (Matius 21: 12 -13)

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikanya sarang penyamun." (Lukas 19: 45 - 46)

Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" (Markus 11: 15 - 17)

Peristiwa ini dalam ketiga Injil di atas terjadi setelah Yesus dielu-elukan masuk Yerusalem pada peristiwa yang saat ini orang Kristen Katolik mengenal dengan Minggu Palma. Karena pada momen itu memang Yesus menuju Yerusalem untuk merayakan Paskah Yahudi bersama murid-murid-Nya dan menggenapi nubuatan tentang Dia, dengan kisah sengsara-Nya.

Berbeda dengan ketiga Injil diatas, Yohanes mencatat peristiwa ini tidak setelah Yesus dielu-elukan sebagai Raja, tapi persamaannya adalah Yesus masuk Yerusalem untuk merayakan Paskah Yahudi.
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." (Yohanes 2: 13 - 20)


Ada hal yang perlu diketahui, kenapa di Bait Suci tercatat tadi ada penukaran² uang?

Jadi begini, Yerusalem saat itu merupakan tanah kekuasaan bangsa Romawi. Sehingga mata uang yang digunakan di wilayah itu adalah mata uang Romawi. Umat yang hendak merayakan Paskah Yahudi akan membeli hewan² kurban untuk korban paskah dan hewan² kurban itu dijual dalam Bazar Anas yang diselenggarakan di halaman Bait Suci.

Bazar Anas ini dikelola oleh keluarga Imam Besar. Umat yang ada di sana akan bertransaksi dengan mata uang sekel atau sikal, dan itulah fungsi tempat penukaran uang di sana. Menukar uang Romawi dengan mata uang sekel. Sekaligus untuk membayar pajak Bait Allah sebesar setengak sekel atau sikal.

Mata uang Romawi dianggap haram karena menampilkan simbol pagan pada mata uangnya. Seharusnya tempat penukaran uang itu ada di Bukit Zaitun bukan di halaman Bait Allah.

Ilustrasi, infografis Bait Suci Salomo. Gambar diambil dari Google

Baiklah kita kembali ke topik bahasan soal Bait Allah yang dihancurkan kedua kalinya pada tahun 70 masehi.

Bait Allah yang Yesus sucikan dengan mengembalikan ke fungsinya (kesuciannya) adalah Bait Allah yang sama yang dihancurkan pada pemberontakan umat Yahudi pada kisaran tahun 66 - 73 masehi.

Pemberontakan itu tercatat sebagai perang pertama antara Yahudi melawan Romawi. Pemberontakan besari di Provinsi Yudea, Yerusalem. Romawi yang merasa di sanalah masih wilayah kekuasaanya, mengepung Yerusalem, dipimpin oleh Titus Caesar Vespasianus.

Orang² Yahudi mencoba mempertahankan benteng Yerusalem selama berbulan-bulan hingga akhirnya tentara Romawi berhasil menerobos kota dan sampai di Bait Suci. Terjadilah penghancuran Bait Suci yang kedua dan penghancuran kota, pembunuhan massal, perbudakan dan eksodus penduduk besar²an. Penghancuran itu hanya menyisakan tiga menara benteng Herodes.

Tokoh Yahudi dalam perang ini yang dikenal ada Simon bar Giora, John dari Giscala dan Eleazar bin Simon.

Penghancuran ini merubah banyak hal di sana dari sisi pembentukan kembali budaya, agama dan identitas Yahudi. Sejak itu munculah Yudaisme Rabbinik, yang menekankan doa, studi Taurat, dan pertemuan Sinagoga sebagai pengganti ritual pengorbanan di Bait Suci dahulu.

Kejatuhan Yerusalem ini pun menjadi awal perkembangan Kekristenan, karena perubahan yang terjadi pada budaya Yahudi semakin menjauhkan dari akar Yahudinya 

Setelah perang itu, Romawi mendirikan kamp militer di reruntuhan Yerusalem dan menempatkan Legio X Fretensis, sebuah legion militer ke-19 tentara Kekaisaran Romawi dahulu didirikan oleh Gaius Octavius yang kelak menjadi Augustus Caesar.

Beberapa dekade setelahnya Yerusalem kembali dibangun oleh Kaisar Hadrian (Roman Empire) sebagai koloni Aelia Capitolina, mendedikasikan sebagai tempat pemujaan Dewa Jupiter. Gubernur Romawi di sana adalah Quintus Tineius Rufus.

Hal ini pun akhirnya menjadi penyebab perang atau pemberontakan selanjutnya, yang dikenal Pemberontakan Bar-Kokhba. Pada pemberontakan kedua ini, orang Yahudi berhasil menang dengan taktik perang gerilya, memanfaatkan terowongan² bawah tanah, dan kompleks persembunyian yang tertanam di desa² mereka. Hasilnya berhasil mendirikan negara Yahudi yang independen setidaknya selama beberapa tahun.

Orang Yahudi saat itu punya mata uangnya sendiri. Saat itu jadi secercah harapan untuk kemerdekaan bagi orang Yahudi saat itu.

Tokoh lain yang dikenal pada masa itu adalah Rabbi Akiva, salah¹ orang bijak pada masa itu dan paling dihormati, sampai diidentifikasi sebagai mesias kala itu. Selain Simon Bar Kokhba yang menjadi pemimpin perang Yahudi kala itu.

Diketahui Rabbi Akiva mati sebagai martir demi mempertahankan ajaran Taurat, dia dikuliti hidup² dengan sisir besi oleh Romawi setelah perang ketiga berakhir.

Situasi ini membuat kemunduran bagi Kekaisaran Romawi. Ini membuat Kaisar Hadrian mengumpulkan pasukan yang cukup besar, legion² tentara kekaisaran dari berbagai pos dikumpulkan dibawah komando Sextus Julius Sevurus (seorang Jendral Perang Romawi, sempat menjadi Gubernur Inggris pada tahun 131 masehi, sebelum akhirnya dipindah menjadi utusan ke-14 ke Yudea).

Pada perang yang ketiga ini kembali orang² Yahudi luluh lantak, terjadi depopulasi terhadap orang² Yahudi kala itu, ratusan ribu orang Yahudi terbunuh saat itu. Sebagian besar orang Yahudi terkonsentrasi di Galilea.

Kaisar Hadrian kembali melanjutkan pembangunan koloni Aelia Capitolina dan melarang orang Yahudi masuk, mengimpor banyak orang asing masuk hingga akhirnya Kekaisaran Romawi mengganti nama kota koloni itu menjadi Syria Palaestina, sebagai usaha untuk menghapus keterikatan orang Yahudi pada tanah itu.

Mungkin inilah yang jadi sejarah awal nama Palestina disebutkan dan kini digembar-gemborkan. Entah mereka paham sejarahnya ini atau tidak, jadi sebenarnya tanah Palestina bukanlah tanah mereka, ini adalah tanah yang didiami karena konsekuensi perang, sehingga ketika ada kisah² dongeng buatan mereka masa kini, itu tanda mereka tidak paham sejarah, dan bangga dengan publikasi dongeng yang mendunia.

Jadi secara ringkas perang yang terjadi antara Yahudi dan Romawi terjadi dalam tiga babak, yaitu:
+ Perang Yahudi - Romawi Pertama (66 - 73 masehi)
+ Pemberontakan Diaspora (115 - 117 masehi)
+ Perang Kitos yang memicu (Pemberontakan Barkobha 132 - 135 masehi)

Tanah Yudea pada akhirnya 'hilang' berganti nama kota baru. Migrasi imigran asing dari wilayah dataran pantai dan provinsi tetangga seperti Suriah, Phoenicia dan Arabia mulai menetap di pedesaan Yudea.

Itulah kira² sejarah singkat dari penghancuran Bait Suci pada jaman dulu, bagaimana sejarahnya yang membuat pada masa kini tanah suci menjadi perebutan. Jika memahami sejarahnya seharusnya bisa lebih paham menyikapinya. Karena pada dasarnya semua yang terjadi adalah dampak panjang dari perang, penguasaan wilayah dan niat untuk menghabisi satu sama lain.

Lalu, akankah manusia jaman sekarang masih memilih perang sebagai jalan penyelesaian konflik? Pahami sejarahnya dan belajarlah dari sejarah. Setidaknya bisa membantu memahami dampak buruk dari keputusan saat ini.

Infografis sejarah Bait Suci Salomo hingga saat ini. Gambar diambil dari Google

Berikut ini perjalanan singkat Bait Suci yang mengalami 'jatuh-bangun' selama ini hingga saat ini:
+ Kemah Suci dibangun oleh Musa. Kemudian ketika Raja Salomo memerintah, dibangunlah Bait Suci di tanah yang telah dijanjikan Allah pada bangsa Israel setelah pembebasan dari Mesir.
+ Bait Suci pertama kali dibangun pada abad ke-10 SM pada pemerintahan Raja Salomo, tepatnya 957 SM.

*saya menggunakan ejaan sesuai sejarah, bukan atas Raja Sulaiman, tapi Salomo. Karena sejarah ditulis dari awal ke akhir bukan sebaliknya, jadi harap pahami esensi sejarah

+ Bait Suci pertama kali dihancurkan oleh Babilonia pada tahun 587 SM. Dibangun kembali untuk kedua kalinya dari tahun 536 SM dan selesai 515 SM. Pada pembangunan kedua ini areanya diperluas mencakup bait suci Herodes, Herodes Agung memulai perluasannya tahun 19 SM.

Ilustrasi, Bait Suci Herodes setelah perluasan. Gambar diambil dari Google

+ Bait Suci yang sama itu kemudian dibangun kembali di lokasi yang sama dan pada tahun 70 masehi dihancurkan kedua kalinya oleh Kekaisaran Romawi oleh karena pemberontakan yang tadi dibahas di atas pada postingan ini.

+ Kubah Shakhrah dan Masjid Al-Aqsa dibangun di lokasi Bait Yerusalem yang dihancurkan. Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada tahun 685 M dan disempurnakan oleh putranya, Khalifah Al Walid bin Abdul Malik (705-715).

+ Hingga saat ini Bait Suci Israel tinggal reruntuhannya yang tersisa dan dijadikan tempat ibadah mayoritas umat Yahudi Israel. Tembok Ratapan adalah sisa reruntuhan Bait Suci yang masih tersisa saat ini. Umat Yahudi Israel saat ini sedang berusaha membangun Bait Suci ini kembali. Inilah yang jadi nubuatan² akhir jaman ketika Bait Suci dibangun yang ketiga kalinya.


Baiklah sekian bahasan kali ini, membahas sejarah yang perlu kita ketahui, karena meski Yesus datang membawa Perjanjian Baru, orang Kristiani tidak pernah diajarkan untuk mengabaikan sejarah. Jadi perlu kita mengetahui dan memahami sejarah yang sesungguhnya seperti apa.

Sampai jumpa dibahasan lainnya seputar sejarah Kekristenan dan sejarah yang berhubungan dengan itu. Ingat, sejarah dicetak dari awal ke akhir, bukan sebaliknya, jadi tertawakanlah yang mencetak sejarahnya sendiri dengan cara yang terbalik lalu dia nyatakan itu benar. Berkah dalem, syaloom, Tuhan memberkati kita semua. -cpr

#onedayonepost
#informasi
#umum
#baitsuci
#sejarah
#pahamsejarah
#budaya
#romawiempire

Posting Komentar

0 Komentar