Siapa Iblis Asmodeus?

Selalu menarik dengan film² yang diadopsi dari sejarah atau kisah nyata. Film yang saya tonton kemarin, The Pope's Exorcist salah¹ nya.

Saya membandingkan film lain yang dibuat hanya mengandalkan imajinasi, saya lebih suka film yang punya dasar ilmiah, sejarah dan kisah nyata. Daripada film atau keyakinan yang berasal dari dongeng karangan manusia yang ingin menjadi nabi karena 'menjual' wahyu dan doktrin.


Film The Pope's Exorcist ini mengenalkan sosok iblis yang dinamai Asmodeus. Hmm siapakah iblis ini?

Dimana difilm ini digambarkan punya kekuatan yang cukup kuat, iblis ini digambarkan memainkan propaganda dosa² kita, dimana, kenangan² dan kesalahan² masa lalu kita diungkit kembali, untuk membuat manusia menjadi tak layak dihadapan Tuhan dan lebih pantas ada bersama iblis.

Tapi tahukah, ada banyak literatur soal iblis ini, Asmodeus. Literatur biblis hingga catatan budaya menyebutkan nama ini.

Ini berbeda dengan kisah Iskandar Dzulqarnaen yang kisahnya seperti diadobt dari kisah Alexander Agung, dimana kisah Alexander Agung sudah ada lebih dulu dibandingkan si Dzulqarnaen ini, tapi diseolahkan ini kisah mereka. Ini kita skip karena kita gak akan bahas ini, ini beda konteks, saya hanya menyinggung sedikit supaya pola pikir kita kembali ke sejarah dan kisah² nyata yang jelas literaturnya, bukan hayalan imajinasi seorang pedagang yang ingin menjadi nabi dan berharap punya pengikut.

Ilustasi sosok Asmodeus, gambar diambil dari Google

Asmodeus (/ˌæzməˈdiːəs/; bahasa Yunani: Ασμοδαίος, Asmodaios) atau Ashmedai (/ˈæʃmɪˌdaɪ/; Ibrani: אַשְמְדּאָי, ʾAšmədʾāy), juga Ashema Deva, adalah seorang pangeran iblis. Dikenal juga sebagai raja roh-roh duniawi. Dalam klasifikasi iblis, iblis ini dikenal sebagai iblis hawa nafsu.

Asmodeus menempati posisi sebagai salah satu dari tujuh Pangeran Neraka yang digambarkan sebagai bentuk dari nafsu birahi, yang merupakan salah satu dari ketujuh dosa mematikan (7 Deadly Sins). Tujuh dosa mematikan itu sendiri ialah kesombongan, ketamakan, iri hati, kemarahan, hawa nafsu, kerakusan, dan kemalasan.

Dalam film The Pope's Exorcist (2023), dosa dari tujuh dosa yang diangkat adalah soal kesombongan dan hawa nafsu.

Literatur soal iblis Asmodeus ini juga dikisahkan dalam beberapa legenda Talmud; contohnya dalam kisah pembangunan Bait Salomo.

Selain itu dalam deuterokanonikal Kitab Tobit, dimana ia menjadi antagonis utama.

Dalam ajaran Kristen Renaissance, dia dikenal sebagai Raja dari Sembilan Neraka.

Penggambaran iblis Asmodeus ini seperti yang tampak dari beberapa penggambarannya di bawah ini.

Ilustrasi Asmodeus, gambar diambil dari Google

Wujud dari iblis Asmodeus ini digambarkan memiliki tiga kepala, yang pertama adalah banteng, kedua menyerupai manusia dan ketiga adalah domba jantan.

Iblis ini pun digambarkan memiliki ekor ular dan dari mulutnya yang dapat mengeluarkan api dan menunggangi naga neraka.

Ajaran agama lain terutama Hindu dan Budha tentunya tidak membahas ini, mungkin jika persamaannya ada, serupa dan membidangi kedosaan manusia.

Tapi dalam ajaran Islam sepertinya tidak membahas itu, karena apa yang dibahas pasti saduran dari jaman sebelumnya, jelas itu. Bagi Yahudi dan Kristen masih ada kesamaan, karena pengakuannya sama, yang berbeda adalah Yahudi tidak mengakui Yesus dari Nazaret sebegai Mesias, tapi mereka mengakui sosok Yesus dari Nazaret ada di sejarah dan kisahnya serupa dengan yang terjadi sebenarnya, hanya bentuk pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias yang disangkal. Ini berbeda dengan ajaran belakangan yang menciptakan sejarahnya sendiri dengan kitabnya yang katanya datang dari langit.

Yups segitu saja bahasan saya soal sosok iblis Asmodeus yang muncul ketika saya menonton sebuah film. Sebenarnya masih banyak cerita sejarah yang bisa dicari, seperti apakah kisah nyatanya dari film The Pope's Exorcist (2023) ini? Tapi sementara ini dulu.

Oh ya, jangan kaget ketika setiap tulisan saya dalam blog ini selalu membahas soal sejarah yang selalu diselimurkan dari ajaran yang lahir belakangan, seolah-olah mereka ada di universe berbeda dengan cerita berbeda, seperti kisah canon Marvel (MCU) yang mengambil kisah dari universe utama 616, sedangkan lainnya dari universi 838 atau lainnya. Mungkin itulah gambarannya yang terjadi.

Segitu saja, bagi yang tersinggung sepertinya tak perlu membaca tulisan ini dan gak perlu komentarnya, karena sejarah adalah sebuah kepastian, jika kita membahas imajinasi dan kisah dongeng, bukan di sini tempatnya. -cpr

#onedayonepost
#informasi
#opini
#umum

Posting Komentar

0 Komentar