Mendoakan Orang Meninggal Non Katolik?

Saya mulai post ini dengan sebuah pertanyaan ini, "mendoakan orang yang sudah meninggal, tapi dia bukan Katolik atau Kristiani, apakah boleh?"

Jika melihat ajaran agama yang lain, ini sih gak boleh. Katanya gak sampe juga doanya, lalu kemudian entah bahasa mereka ini 'beda server', lalu kemudian katanya ada hal² lain yang bagi mereka pun seperti 'tidak dibutuhkan'. Intinya mereka pun gak mengharapkan doa kita, intinya itu. Karena masalah beda keyakinan.

Wah kalau urusan itu bukan ranah kita bahas ya, itu ajaran yang mereka yakini, kita skip saja urusan itu, karena bagi orang Katolik terutama kita tidak terkotak-kotakan dengan keyakinan yang seperti itu.

Setiap tahunnya, orang Katolik merayakan Hari Raya untuk orang² beriman yang sudah meninggal, setiap awal November. Itu sudah jadi rutinitas tiap tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan setiap saat kita mendoakan mereka yang sudah meninggal.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Lalu, bagaimana menjawab pertanyaan tadi?

Sebenarnya gak perlu dijawab juga sudah terjawab. Kita ini berbeda dengan mereka. Itu sudah jelas, mereka bilang tidak, kita bilang "boleh-boleh saja".

Lalu apakah yang menjadi dasarnya? Ya umat agama lain selalu meributkan dasar dan dasar, selalu itu, kalau tidak alkitabiah itu dianggap sebagai 'penyelewengan' , 'penyimpangan', 'merubah ajaran' dll.

Sekali lagi, kita bukan mereka dan kita tidak berharap mereka mengamini apa yang kita percaya, jika bukan dari mereka sendiri yang meyakini. Kita tidak perlu pengakuan apapun sih.

Jadi begini cara kita memahaminya, sbb.:

✓ Kita tidak tahu, orang yang sudah meninggal ini (anggota keluarga, kerabat, teman, atau siapapun yang kita kenal) akan berada dimana setelah meninggal. Meskipun semua orang berkeyakinan, "saya mati itu masuk surga". Keputusan itu bukan ada pada kita, itu yang perlu dicatat!

*Ini agak beda dengan pemahaman server sebelah ya. Lebih baik diskip jika sudah mulai campur² ya.

 

✓ Semuanya ada pada keputusan dan belas kasih Nya, Dia Sang Pemilik segala baik yang hidup dan yang mati. Sehingga kita hanya bisa pada berharap pada belas kasih Nya.

✓ Mendoakan jiwa orang yang sudah meninggal termasuk ke dalam perbuatan kasih yang diajarkan dalam Katolik. Ini tercatat dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1032. Dimana kerabat yang masih hidup mendoakan jiwa orang yang sudah meninggal untuk memohon belas kasih Allah, agar Allah berkenan mengampuni dosa-dosa dari orang yang sudah meninggal tersebut. Apabila jiwanya masih harus dimurnikan di dalam api penyucian, selekasnya Allah dapat menggabungkan dengan jiwa-jiwa yang lain di surga.

✓ Orang yang sudah meninggal ini tidak dikotak-kotakan berdasarkan agama, sehingga ini yang jadi pembeda antara keyakinan lain dengan apa yang orang Katolik yakini.


Jadi pada intinya, kemanakah jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal itu akan berkumpul tergantung dari keputusan Allah saja. Ingat itu ya!

Kita orang Katolik tidak mengenal hitung² matematika terkait pahala, besar dan kecil, dihapus dari nol lalu bisa berbuat dosa lagi, dalam Katolik tidak ada itu. Jika ada mereka yang bilang, "lha itu ada pengakuan dosa, itu katanya kalau sudah mengakui dosa, dosanya dihapuskan!"

*konsepnya tidak seperti itu Bambang!

 

Hanya Dia yang berhak menentukan layak tidaknya kita manusia berkumpul bersama Nya di surga. Jadi, kalau ada yang mengkafir-kafirkan, mendosa-dosakan, menista-nistakan orang lain karena merasa perbuatannya sudah lebih baik, sepertinya hentikan itu, karena sama sekali tidak ada gunanya.

Ya sekiranya begitu saja si sumbangan catatan dari saya, admin dari Naturality Channel, membahas sedikit kegelisahan dari sebuah pertanyaan.

Jadi siapapun yang meninggal, jika memang ingin mendoakan orang tersebut ya doakanlah. Apapun itu, Dia Maha mendengar, dan hendaklah kita tidak mengerdilkan apa yang jadi kemampuan dan kuasa Tuhan Yang Maha Esa. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar