Memahami Bulan Maria dan Bulan Rosario

Sebelum membaca catatan ini ada baiknya sambil memutar track video di bawah ini sebagai instrumen. Saya biasa menggunakan lagu ini sebagai pembuka sebelum masuk ke ibadat Doa Novena Tiga Salam Maria secara pribadi.



Pagi ini, tanggal 1 Mei, secara nasional sebagai bangsa Indonesia kita peringati sebagai Hari Buruh. Sebagai orang Katolik pada awal Mei ini merupakan awal memasuki Bulan Maria, dimana bulan ini kita orang Katolik berdevosi pada Bunda Maria.

Tapi ingatkah, dalam setahun kita seperti seolah-olah berdevosi kepada Bunda Maria dua kali, yaitu saat ini bulan Mei dan nanti bulan Oktober, bulan Rosario. Dimana Bunda Maria dikenal sebagai Ratu Rosario. Keduanya nampak sama, tapi sebenarnya berbeda dari sejarah penetapannya lho.

Dipostingan yang lalu saya pernah sampaikan akan share apa bedanya. Nah inilah waktunya. Mari disimak ya.

Memilih bulan Mei sebagai bulan devosi pada Bunda Maria atas tradisi dinegara-negara yang mempunyai empat musim, dimana bulan Mei merupakan musim semi, dimana masa kehidupan bertumbuh ketika musim semi. Gereja menyelaraskannya dengan iman akan Bunda Maria yang mengandung dan melahirkan Yesus, melahirkan kehidupan yang baru.

Bulan Mei dirayakan sebagai Bulan Maria adalah untuk memperingati bahwa Bunda Maria adalah ibu dari segala kehidupan karena melalui Maria, lahirlah Yesus Kristus, "jalan kebenaran dan kehidupan".

Penetapannya bulan Mei sebagai Bulan Maria berkaitan pula dengan peristiwa iman yang dialami Paus Pius VII. Pada saat itu, tahun 1809, Sri Paus ditangkap oleh pasukan Napoleon Bonaparte dan lalu dipenjarakan.

Di dalam penjara Sri Paus berdoa melalui perantara Bunda Maria, agar bisa dibebaskan. Sri Paus berjanji jika dibebaskan, akan mendedikasikan peringatan khusus untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, Sri Paus dibebaskan.  Setahun setelah kebebasan Sri Paus Pius VII mengumumkan hari perayaan kepada Bunda Maria, sebagai penolong umat Kristen.

Pada tahun 1854, Paus Pius IX mengumumkan tentang dogma "Immaculata Conception" (Bunda Maria yang dikandung tak bernoda). Devosi ini lalu kemudian disebarkan oleh imam² Jesuit ke seluruh dunia.

Kemudian pada masa Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita … dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1)

Itulah kira² sejarah bagaimana bulan Mei dikhususkan devosi pada Bunda Maria.

Secara singkatnya pada bulan Oktober ditetapkan sebagai Bulan Rosario itu karena pada bulan Oktober, tepatnya tanggal 7 Oktober, Gereja Katolik merayakan Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario.

Dilatarbelakangi atas kekuatan Doa Rosario yang didaraskan umat Kristiani pada masa perang, saat pertempuran Lepanto tahun 1571 kala melawan Pasukan Utsmaniyah. Pasukan Kristen berhasil menang pada suatu kondisi yang mustahil menang, tapi saat itu Pasukan Kristen berhasil menang berkat bantuan pendarasan Doa Rosario oleh seluruh umat Kristen saat itu.

Memahami sejarahnya seperti apa bisa mampir catatan yang pernah saya buat diblog yang lain, klik tautannya dibawah ini.



Nah jadi begitulah kira² perbedaannya antara bulan Mei dan Oktober, nampak identik dengan Bunda Maria, tapi sebenarnya keduanya berbeda. Tidak dibedakannya secara beda tapi kita setidaknya paham maksud dan tujuan penetapan dan makna devosi yang dilakukan atau diperingat pada bulan² tersebut.

Jadi ketika ditanya oleh pemeluk agama lain, kita bisa menjawabnya dengan baik. Sudah cukup paham kan. Ayo, jangan lewatkan hari² mu dibulan Mei ini dengan devosi kepada Bunda Maria. Bunda Maria adalah ibu segala bangsa, dan beliau adalah Bunda Penolong Abadi.

Marilah kita bersama-sama berdoa secara khusus melalui perantara Bunda Maria, agar kita semakin didekatkan pada Puteranya, Yesus Kristus. Kita bisa banyak belajar meneladani Bunda Maria, ketika bagaimana Bunda Maria menanggapi karya Allah terhadap dirinya.

Kita pun anak²nya adalah kepanjangan tangan Allah sendiri untuk menunjukan kemuliaan Nya di dunia yang Dia ciptakan. Mari bersatu dalam doa. Tuhan memberkati kita semua, berkah dalem. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar