Tiba juga Malam Paskah, tahun 2023 ini saya punya cerita yang berbeda. Paskahan tahun ini sendiri saja di Pandaan. Tahun lalu bisa pulang, tahun ini harus 'menderita' di sini bersama kerjaan yang gak bisa ditinggal.
Paskah tahun 2023 ini ceritanya tidak cukup baik, saya mencap paskah saya sebagai paskah menjadi seorang Yudas Iscariot. Why? Yups, begitulah, ceritanya tidak bisa dishare, agak pribadi sih.
Catatan saya kali ini hanya ingin merekam suasana Paskah tahun ini. Suasana covid19 sudah hampir hilang, gereja sudah ramai dan penuh, gak ada lagi duduk terpisah jarak dan ribet ini itu. Hanya saja untuk masker dan handsanitizer masih dipakai, karena ini tools umum sih.
Ini suasana setelah selesai misa pertama. Tidak banyak dokumentasi yang bisa saya ambil, hanya ini saja untuk kenang-kenangan tahun ini.
Malam Paskah kali ini saya ikuti di Paroki St. Theresia, Pandaan, paroki terdekat dengan tempat tinggal saya selama di Pandaan. Di sini Ekaristi diadakan dua kali, pertama jam 17:00 dan kedua jam 20:00.
Saya tiba di gereja sekitar 16:15, tiba di gereja parkiran mobil di halaman sekolah Panti Parama sudah penuh, berbeda dengan misa mingguan biasa.
Masuk ke dalam gereja ternyata di dalam sudah penuh umat, tapi belum penuh banget, tapi hampir semua bangku sudah terisi umat.
Di depan gereja ada altar kecil. Di sini pasti akan digunakan upacara api suci, untuk menyalakan lilin paskah. Ini jadi prosesi pembuka setiap Malam Paskah dan prosesi ini paling menyenangkan bagi misdinar. Saya mengalami itu beberapa tahun lalu dan momen ini adalah momen paling indah.
Perarakan dari depan gereja masuk, "Kristus Cahaya Dunia!", "Syukur Kepada Allah!"
Saya dari rumah membawa lilin sendiri, lilinnya kecil batangnya, sehingga agak kerepotan sih, lilin yang saya bawa ini ngepas banget, untung saja prosesi yang menggunakan lilin hanya 2x, pas sekali tidak kehabisan.
Ada yang lagi saya sukai ketika malam paskah adalah nyanyian pujian paskah, biasa oleh Lektor, tapi kali ini Imam sendiri yang membawakan. Misa kali ini dipimpin Romo Thomas dan beliau yang membawakan pujian Paskah. Prosesi ini juga saya sukai.
Ciri khas pada misa malam paskah adalah bacaan yang panjang ketika memasuki liturgi sabda. Setiap bacaan ada doanya, dan bacaan yang pertama itu adalah membahas soal penciptaan dunia oleh Bapa. "Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua!"
Nyanyian ini yang saya sukai dan ini jadi pertanda bahwa ini adalah Ekaristi malam paskah.
Kemudian bacaan berlanjut hingga, kedua, ketiga hingga bacaan Epistola, dilanjutkan dengan Kemuliaan.
Prosesi lainnya yang selalu menyentuh hati adalah ketika pemberkatan air untuk percikan peringatan akan baptisan. Ini jadi momen haru, walaupun saya ini adalah baptisan bayi tapi ketika malam paskah pada momen ini selalu bikin haru gak tau kenapa.
Apalagi pas diperciki sambil menyanyikan lagu khasnya, itu bikin haru aja. Ya jadi momen yang mengharukan menyadari bahwa saya ini banyak dosa, jadi pengikut Kristus yang belum bisa membanggakan Dia, belum bisa mengikuti apa yang Dia perintahkan. Apalagi saat ini, saya masih menyimpan "dendam" yang masih belum bisa hilang.
Itulah secara umum momen² yang buat saya berbeda ketika malam paskah.
Suasana gereja malam ini cukup meriah. Bener² sudah kembali ke suasana dulu ketika covid19 belum menyerang.
Ketika pulang gereja, parkiran masih penuh, umat yang akan misa kedua pun sudah datang. Sedangkan mobil di parkiran yang misa pertama belum keluar. Saya sendiri dapat parkir di barisan tengah, alhasil harus menunggu yang bagian depan keluar lebih dulu.
Ya begitulah kira² catatan malam paskah tahun ini, suasana paskah yang berbeda, itu yang saya rasakan.
Bagaimana suasana malam paskah di tempat kalian? Share di kolom komentar ya, kalau ada yang Kristiani Katolik membaca postingan ini. Semoga tahun depan masih bisa merayakan, mudah-mudahan dengan cerita yang berbeda, bisa memperbaiki atau lebih baik. Sampai jumpa tahun depan.
Berkah dalem, Tuhan memberkati kita semua, selamat Paskah. -cpr-
0 Komentar
Tinggalkanlah jejak dengan berkomentar, maka saya akan berkunjung balik.
Jangan lupa difollow ya.
Terima kasih, berkah dalem. GBU