Hari ini adalah Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga, ini adalah 40 hari setelah Yesus bangkit dari kematian dan guna mempersiapkan Para Rasul Nya untuk tugas mengabarkan kabar sukacita Kerajaan Allah ke seluruh penjuru dunia.
Tahun lalu pada hari raya ini @cocoper6 ada share pula pesan khotbah tahun lalu, dan itu dituliskan di blog ini, tautan nya bisa dibaca di bawah ini. Tahun ini, kita akan dapat penegasan iman kita, mari simak bahasannya.
Baca juga: Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Surga
Ada hal yang menarik pada khotbah pada misa dihari raya ini, apa itu?
Selama ini kita orang Kristen, selalu melihat yang tertulis di kalender pada hari raya ini adalah "Hari Raya Kenaikan Isa Almasih".
Ilustrasi, lukisan ketika peristiwa Yesus diangkat ke Surga disaksikan para rasul Nya, dan pada akhir jaman Dia akan datang kembali dengan cara yang sama waktu mereka lihat Yesus naik ke Surga. Gambar diambil dari Google. |
Itu yang tertulis, banyak orang² mengucapkan salam atau selamat atas hari raya ini. Itu adalah suatu kesalahan, orang Kristiani seharusnya tidak mengamini itu, meskipun itu tertulis demikian namun yang harus ditanamkan pada pemahaman iman kita adalah "Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus", catat, bukan "Isa".
Orang Kristen tidak mengenal sosok "Isa", yang kita kenal sejal awal adalah Yesus Kristus, Immauel. Karena dalam Injil kita menuliskan demikian bahkan dalam naskah asli yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa² dunia tertulis adalah "Yesus" atau "Jesus" bukanlah "Isa", tidak ada kata "Isa" di sana.
Karena dalam kitab yang menceritakan sosok "Isa", ceritanya jelas² berbeda dengan sejarah yang terjadi, beda dengan nubuatan² nabi² yang terdahulu. Kisah "Isa" yang diceritakan kembali sangat tidak sesuai dengan sejarah yang ada. "Isa" diceritakan tidak wafat di kayu salib, justru "Isa" itu disembunyikan oleh allah nya. Dan menurut mereka pun "Isa" itu lahir karena hembusan, bukan karena Kuasa Allah Yahwe yang kita orang Kristiani percayai. Dan yang wafat dan disiksa itu adalah orang yang diserupakan dengan "Isa" tadi. "Isa" didalam cerita mereka adalah sosok yang tidak berani dalam menyebarkan ajarannya, sampai harus bersembunyi.
Jadi, setelah memahami itu kita sebagai orang Kristen haruslah mengabaikan apa yang tertulis di kalender, biarlah misalkan itu tetap tertulis demikian, namun dalam iman Kristen kita, hari ini adalah hari dimana Yesus Diangkat ke Surga dan nanti pada akhir jaman Dia akan datang lagi dengan cara yang sama seperti ketika Para Rasul lihat Yesus diangkat ke Surga.
Janji² itu jelas tercatat dibanyak kitab, bahkan kitab yang menceritakan tentang "Isa" itu tadi. Karena begini, apa yang diceritakan tentang sosok "Isa" di sana sangat berbeda dengan fakta² sejarah, sehingga agak sulit bagi orang Kristen memahami itu sebagai sejarah yang benar² terjadi, mungkin kita memahami sebagai rekaan cerita untuk mengalihkan isu.
Dengar² ada wacana untuk mengajukan perubahan istilah penggunaan kata yang tertulis dikalender nasional kita, bahwa harusnya tertulis Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus.
Karena itu adalah hari raya kita orang Kristen, kenapa ditulis dengan pemahaman keyakinan lain, sepertinya agak kontradiksi dan tidak sesuai ya.
Lalu bagaimana misalkan dibalik, hari raya mereka lalu digunakan kata dari bahasa Yunani, Latin dan Aram, apakah mereka terima? Tentunya tidak! Maka dari itu, menurut hemat mimin, hendaknya apa yang tertulis diluruskan sebagaimana mestinya.
Sebagai orang Kristiani harus memahami hal ini. Walaupun ya pada nantinya akan tetap tertulis seperti itu, kita gak usah ambil pusing, yang penting kita memahami makna dan bagaimana sesungguhnya yang terjadi, berdasarkan iman Kristiani yang kita pegang teguh.
Itulah salah satu pesan yang mimin tangkap pada perayaan besar hari ini. Ya ini lebih ke informasi sih, supaya kita paham, jadi tidak lagi orang Kristen menyebut hari raya kita ini dengan sebutan "Isa", karena Yesus kita tidak sama dengan "Isa", Yesus kita adalah yang benar² sengsara, disalibkan, wafat dan bangkit, lalu pada waktunya diangkat ke surga dengan mulia.
Sekian bahasan mimin malam ini, agak sedikit sensitif memang, tetapi balik lagi ini bahasan intern kita. Sama halnya seorang ustad kondang yang belum lama ini dideportasi dari negera tetangga, beliau menyampaikan "jin kafir di atas salib", itu mereka menyampaikan di tanah khotbah mereka, nyatanya aman² saja, nah kita lakukan hal yang sama, ini platform intern kita, jadi sudah sewajarnya tidak ada masalah.
Kita marah tapi sudahlah buat apa jadi polemik, kalau mereka gunakan alasan seperti itu maka dengan cara yang sama juga bisa kita lakukan atau siapapun lakukan, dan seharusnya anda tidak perlu menjadikan polemik. Hanya saja biasanya maunya menang sendiri, bukan begitu? Begitu!
Ini adalah untuk membuat kita orang Kristen paham apa yang sesungguhnya dan tidak membenarkan yang salah. Berkah dalem, Tuhan memberkati kita semua. SSDK
0 Komentar
Tinggalkanlah jejak dengan berkomentar, maka saya akan berkunjung balik.
Jangan lupa difollow ya.
Terima kasih, berkah dalem. GBU