Minggu Paskah VII: Hari Komunikasi Sedunia ke-55

Hari ini Gereja Katolik seluruh dunia merayakan Hari Minggu Paskah VII, dimana bertepatan juga dengan Hari Komunikasi Sedunia. Ada hal menarik yang bisa menjadi bahan renungan di hari Minggu yang baik ini, Harinya Tuhan.

Saya mendapatkan renungan ini dari khotbah Romo Bayu Istimoer pada saat beliau memimpin ekaristi, yang rekaman khotbahnya beliau posting dichannel KatKit Katekese Sedikit.

Yups, mimin memang subscriber channelnya, jadi ketika ada yang baru mimin sering menontonnya dan mendengarkannya. Mimin anggap penting, karena pesan sabda ini bisa mimin serap dan mimin usahakan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, usaha melaksanakan perutusan Yesus, masih ingatkan pesan perutusan di Hari Raya Kenaikan Yesus kemarin? Masih dong ya.



Romo Bayu memulai khotbahnya dengan bercerita, di Bandung ada sebuah seminari besar, Seminari Tinggi Vermentum. Di halaman depan seminari itu ada dipelihara burung beo. Tiap kali ada orang datang ke semenirari dan melewati burung beo itu, burung itu selalu berbunyi, "asalamualaikum" *suaraalaburungbeo

Sudah dicoba diajarkan untuk mengucapkan "shalom alaiikhem" atau "aleluya" namun tetap juga tak bisa berkicau begitu. Maklum, karena burung ini dekat dengan masjid, mungkin sering mendengar suara "asalamualaikum" dari pengeras suara, jadi terbiasa mendengar itu dan burung beo menirukannya.

Pada dasarnya, burung beo itu tidak bisa bicara atau mengeluarkan kata², dia hanya menirukan suara apa yang didengar, apalagi memahami maksud suara yang dia kicaukan, sama sekali tak memahaminya.

Bertepatan dengan hari komunikasi sedunia yang kita rayakan saat ini, apa itu komunikasi? Komunikasi itu adalah sambung rasa, sambung pikir. Khotbah seperti ini juga bentuk komunikasi.

Manusia dan hewan² juga melakukan komunikasi, tetapi ada perbedaan antara komunikasi hewan dan manusia adalah kata². Hewan berkomunikasi hanya dengan tanda² bunyi dan gestur tubuh. Sedangkan manusia bisa dengan tanda² bunyi juga, kemudian tanda² yang terlihat (isyarat), dan kata² dan bahasa.

Kata², bahasa adalah anugerah istimewa yang dimiliki manusia, dan tidak dimiliki oleh makluk hidup yang lain.

Dalam hidup saat ini kita sering kali menganggap hal sepele atas kata². Padahal dampak yang ditimbulkan dari kata² sangat luar biasa, dampaknya bisa baik dan buruk.

Dampak yang buruk itu hoax, ujaran kebencian, bullying, yang mana bisa menyesatkan orang lain, bahkan bisa menjatuhkan orang lain, bahkan bisa membuat orang lain tertekan hingga bunuh diri.

Dampak yang baik seperti motivasi, semangat, inspirasi, ini bisa membangun pribadi menjadi lebih baik.

Contoh lain dampak baik dari kata², seorang laki² dan perempuan bisa dipersatukan dalam perkawinan itu karena kata² janji perkawinan yang diucapkan di depan altar. Contoh lain seorang diakon ditahbiskan menjadi seorang imam itu karena berkat kata² Bapa Uskup.

Kata² dapat dipakai mengatakan hal buruk, fitnah, menghancurkan orang lain. Kata² bisa juga untuk membangun hal² baik, kata² bisa juga menyampaikan Firman Tuhan.

Menghargai betul kata², karena berdampak besar sekali dalam hidup manusia. Gunakanlah kata² dengan tujuan baiknya sesuai Allah menciptakannya, kata² punya nilai iman. Tuhan Yesus turun ke dunia karena firman Allah yang menjadi manusia artinya supaya kata² Bapa bisa didengar oleh kita.

Dalam kata² ada nilai pewartaan, ada Yesus, ada firman Allah yang meneguhkan kita semua.


Setidaknya itu renungan yang disampaikan oleh Romo Bayu, ya garis besarnya begitu. Jika ingin mendengar langsung apa yang disampaikan bisa klik tautan link di Channel KatKit Katekese Sedikit.

Tuhan memberkati kita semua, berkah dalem, semoga kita lebih berhati-hati dalam berkata-kata, sehingga yang diucapkan adalah hal² baik yang membangun, karena kata² punya nilai iman. Amin. -cpr-


Posting Komentar

0 Komentar