Menyuarakan Keadilan, Dianggap Perpecahan?

Ada hal yang menjadi pertanyaan saya, ini jadi pergumulan saya ketika saya dikomentari soal postingan story di IG pribadi.

Dunia saat ini lebih ramai mengomentari soal dukungan atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi Palestina, ketika militer Israel yang berusaha melindungi rakyat bangsanya berusaha bereaksi atas kekerasan yang menimpa bangsanya oleh kelompok yang dinyatakan teroris (Hamas) oleh mereka. Begitupun sebaliknya, rakyat Palestina dan Hamas serta komunitas Muslim dunia bereaksi atas reaksi militer Israel terhadap masyarakat Muslim di Palestina sebagai tindakan teroris atau bentuk penjajahan. 

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Ini diluar kita memahami konteks bagaimana sejarahnya keduanya terbentuk dengan proses yang sangat panjang. 

Tapi semua mata menganggap apa yang dilakukan Israel adalah bentuk pencideraan atas kemanusian, padahal jika mau berimbang rakyat Israel juga berhak atas rasa aman. Semua orang menuntut atas keadilannya masing².

Ternyata di bagian bumi yang lain ada pula kekerasan kemanusiaan yang melibatkan banyak manusia. Tapi mata dunia gak pernah melihat ke sana? 

Apa ini keadilan? Lalu ketika menyuarakan supaya semua mata ayolah berpaling, atau setidaknya dunia ini, soal kemanusiaan bukan cuma di Israel atau Palestina saja, di negara lain juga ada krisis yang sama, ayolah mana keadilan kalian! 

Lalu ketika saya melakukan itu, saya dapat komplain kalau ini membuat perpecahan. Dimanakah letak kesalahannya, atau ketidaktepatannya. Ini yang ingin saya ketahui jawabannya. 

Ketika manusia tidak bisa menjawab, saya mencoba bertanya kepada ChatGPT tentang kegundahan saya ini:

Saya mau bertanya, saya memposting di story IG sebuah kejadian kemanusiaan terhadap umat Kristen di Nigeria. Lalu ada pasangan saya yang komentar, jangan memposting hal seperti itu lagi karena akan membuat perpecahan. Lalu apakah yang saya lakukan salah? Dimana pun di dunia ini permasalahan kemanusiaan itu harus disuarakan. Bukan cuma apa-apa Palestina dan Israel saja. Tapi di negara lain juga ada masalah.

Lalu kira² apa jawaban dari ChatGPT? 






Jawaban ini cukup membuat saya bisa terima. Tapi saya agak kurang pas saja dengan cara dunia melihat kemanusiaan, mereka berteriak pada sesuatu yang lebih kepada sisi mayoritas, tetapi ketika yang mengalami ketidakadilan adalah kamu minoritas mata tidak akan pernah melihatnya. 

ChatGPT kembali memberikan pendapatnya dengan bijak:





Ternyata jawaban dari ChatGPT bisa lebih baik dan bijaksana. Saya memilih untuk menghentikan aktivitas share informasi demikian di sosial media saya. Tapi saya tidak akan berhenti membahas hal sensitif di blog pribadi saya. Karena blog pribadi saya ini memang jarang dilihat, sehingga bisa saya sampaikan ide atau opini saya di sini. 

Segitu saja uneg² saya sampaikan, supaya legah dan tidak jadi perganjalan dihati dan pikiran. Karena hanya dengan ini apa yang jadi ganjalan bisa tersampaikan dan sekaligus terjawab dengan lebih baik, dan bisa saya terima. -cpr

#onedayonepost
#opini
#sharing
#umum
#keadilan

Posting Komentar

0 Komentar