Jangan dimaknai bahwa Paus boleh menikah y, karena Paus dipilih dari para Kardinal, dimana Kardinal adalah Uskup yang ditahbiskan dari para klerus atau imam, dimana imam atau pastor Katolik itu hidup selibat atau tidak menikah.
Jadi bisa dipastikan bahwa seorang Paus itu tidak menikah dan tidak diperbolehkan untuk menikah, itu pasti dan bukan sebuah perdebatan.
Memang ada Paus yang menikah sebelum mereka dipilih menjadi Paus, ada pula yang dituduh menikah atau berumah tangga sebelum terpilih. Namun hubungan seperti ini diluar dari sakramen pernikahan yang resmi dan hal ini dianggap sebagai dosa besar. Konsili Lateran ke-2 pada tahun 1139 disepakati mengenai janji selibat sebagai syarat pentahbisan.
Lalu, kenapa ada Paus yang menikah?
Ini soal sejarah perkembangan gereja, Gereja Katolik bisa menjadi gereja besar yang universal itu merupakan sebuah proses panjang, yang melibatkan tangan Tuhan di dalam prosesnya, masa kegelapan hingga saat ini Gereja Katolik dikenal.
Berikut ini beberapa Paus yang menikah atau yang statusnya menikah ketika atau sebelum menjadi Paus.:
#1 St. Petrus
Diketahui ketika dipilih Yesus menjadi murid-Nya, Simon Petrus itu sudah menikah, dia mempunyai seorang istri dan ibu mertua dan tinggal di Kapernaum. Informasi ini diperoleh melalui Injil. Meski tidak diketahui siapa namanya. Istrinya diketahui menemani dan mendukung pewartaan suaminya. Diketahui pula Yesus menyembuhkan ibu mertua dari Simon Petrus.
Jika menurut tradisi, diyakini nama istri Simon Petrus adalah Penuel atau Penelope, tapi ini bukan kepastian. Ada pula tradisi yang mengatakan, mereka mempunyai putri bernama Petronilla.
Ketika ibu mertua Simon Petrus sakit dan disembuhkan Yesus, itu tercatat dalam Injil Matius 8: 14 - 15.
Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena demam. Maka dipegang-Nya lah tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.
Juga tercatat di Injil Lukas 4: 38 - 39.
Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadah itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
Simon Petrus merupakan suksesor pertama pemimpin para murid-murid Yesus, Simon Petrus adalah Paus pertama gereja. Dan itu diyakini hingga saat ini.
Menurut 1 Korintus 9: 5, juga menginformasikan bahwa bukan cuma Simon Petrus yang menikah, beberapa murid-murid lainnya juga ada yang telah menikah ketika itu.
Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang istri Kristen, dalam perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan dan Kefas?
Menurut tradisi Katolik dan Kristen Timur, Simon Petrus dipercaya sebagai Uskup Roma yang pertama dan Uskup Anthiokia yang pertama. 'Ditahbiskan' oleh Yesus sendiri dari tahun 33 - tahun 64 - 68.
#2 Paus Hormidas (terpilih 514 - 523)
Hormidas diketahui menikah dan menduda sebelum mengambil sumpah suci sebagai Paus. Beliau merupakan ayah dari Paus Silverius (terpilih 536 - 537). Paus Silverius ini dicopot dari jabatan kepausannya dan menggantikannya dengan Paus Vigilius (terpilih 537 - 555). Pada masa itu gereja sering mendapatkan intervensi dari keduniawian sehingga kepemimpinan Paus seperti halnya berpolitik.
Tidak diketahui siapa istri Hormidas ini saat sebelum menjadi Paus. Google sendiri pun tidak dapat memberikan informasi mengenai hal ini, bahkan menuliskan bahwa seorang klerus itu hidup selibat.
#3 Paus Adrianus II (terpilih 867 - 872)
Jika menurut Wikipedia, Adrianus merupakan seorang imam sebelum terpilih menjadi Paus. Namun ada catatan lainnya yang menyebutkan bahwa sebelum menjadi imam, Adrianus menikah dengan seorang wanita bernama Stefania dan mempunyai seorang putri namun meninggal dunia sebelum dia menjadi imam. Kehilangan akan anaknya itulah Adrianus mendedikasikan sepenuh hidupnya untuk gereja.
Diketahui ada catatan bahwa istrinya masih hidup ketika Adrianus menjadi seorang Paus dan tinggal di Istana Lateran. Namun catatan lainnya, istri dan putrinya dibunuh oleh Eleutherius saudara dari Anastasius Bibliothecarius seorang Kepala Pustakawan Gereja.
#4 Paus Yohanes XVII (terpilih 1003)
Diketahui Siccone merupakan nama lahir Paus Yohanes XVII menikah sebelum dipilih menjadi Paus, diketahui pula punya tiga orang anak, yang kesemuanya menjadi imam.
Menurut Wikipedia Siccone merupakan seorang imam yang rendah hati dan penuh pengabdian. Tapi pertanyaannya, kenapa seorang imam menikah dan mempunyai tiga orang anak? Tapi sangat wajar pada masa itu kepausan memang dicampuri dengan urusan politik dan keberpihakan keluarga² bangsawan, sehingga keterpilihan Paus saat itu adalah atas dasar kedekatan tertentu.
#5 Paus Klemens IV (terpilih 1265 - 1268)
Punya nama lahir Gui Faucoi le Gros. Diketahui menikahi putri Simon de Malbois sebelum terpilih menjadi Paus dan diketahui mempunyai dua orang putri. Namun istrinya meninggal, setelah itu dia meninggalkan kehidupan sekulernya dan mengabdikan diri untuk gereja.
Kemudian ditahbiskan di Biara St. Magiore dan selanjutnya ditahbiskan menjadi Uskup. Lalu kemudian dipilih menjadi Kardinal hingga akhirnya menjadi seorang Paus.
Beliau dipuji karena keengganannya untuk mempromosikan dan memperkaya kerabatnya sendiri. Hal yang tidak mungkin dilakukan jika seorang rohaniawan tidak hidup selibat sehingga kepentingan duniawi tercampur baru sehingga tidak bisa objektif melayani semua orang tanpa takut mengabaikan keluarganya.
#6 Paus Honorius IV (terpilih 1285 - 1287)
Punya nama lahir Giacomo Savelli, diketahui menikah sebelum ketika dipilih menjadi Paus. Diketahui mempunyai dua orang putra.
Itulah kira² Paus yang pernah berumah tangga ketika sebelum ditahbiskan menjadi imam atau terpilih menjadi Paus. Meski tidak banyak catatan sejarah atas profil masing² Paus secara lengkap, tapi nama² Paus diatas ini merupakan Paus yang pernah menikah hingga mempunyai anak.
Namun secara umum keputusan Gereja Katolik masih tetap sama bahwa para klerus tidak diperbolehkan menikah. Karena dalam hidup itu kita diberikan dua pilihan panggilan, yakni sebagai keluarga atau selibat, keduanya punya sakramennya masing², Sakramen Pernikahan dan Sakramen Immamat.
Meskipun saat ini tantangannya cukup banyak, dimana ada beberapa pandangan yang menginginkan bahwa seorang klerus tidak selibat. Hingga seorang klerus dari gender wanita.
Tapi saya pribadi berpendapat bahwa pendapat² itu tidak perlu disampaikan dan diperdebatkan karena klerus itu harus selibat. Supaya pelayanannya tidak terbagi urusan pribadi yaitu keluarganya, karena sisi keduniawiaannya akan membuatnya tak objektif.
Sampai jumpa dipostingan lainnya lagi, membahas hal² lain seputar dunia Gereja universal, Katolik Roma. Berkah dalem, syaloom, Tuhan berkati kita semua. -cpr
#onedayonepost
#informasi
#tokoh
#pausmenikah
#sejarah
0 Komentar
Tinggalkanlah jejak dengan berkomentar, maka saya akan berkunjung balik.
Jangan lupa difollow ya.
Terima kasih, berkah dalem. GBU