Mengenal Tokoh Alkitab Lain : Veronika, Bernahkah Dia Ada?

Masih dalam momen pra-Paskah ya, belakangan memang saya nampak lebih produktif share banyak informasi seputar gereja, terutama yang berkaitan dengan sejarah gereja dan tokoh-tokoh dan serta tempat yang memang sungguh ada dan masuk dalam sejarah yang nyata, bukan dongeng yang datang begitu saja dari langit.

Apabila kita rutin mengikuti ibadat jalan salib, pada perhentian ke-6, kita akan mengenang peristiwa dimana seorang wanita yang diidentifikasi bernama Veronika mengusap wajah Yesus yang ketika itu telah berlumuran darah dan kotoran karena beban dan siksaan yang begitu hebat dalam perjalanan-Nya menuju puncak Golgota.

Ilustrasi kerudung 'veronika', gambar diambil dari Bing

Jikalau kita rajin membaca Perjanjian Baru terutama Injil kanon, nama ini tidak disebutkan. Tetapi jika kita menonton film-film tentang kehidupan Yesus, nama ini tersebutkan. Seperti yang saya lihat di series The Chosen, di sana ada seorang wanita yang mengalami sakit pendarahan berkepanjangan bahkan belasan tahun mendapatkan kesembuhan setelah menjamah jubah Tuhan Yesus, dan dialah ini yang muncul menolong menyeka wajah Yesus yang penuh darah dan kotoran, dan Tuhan Yesus berkenan meninggalkan cerminan wajahnya pada kain yang digunakan wanita itu untuk mengusap wajah-Nya. Wanita ini diidentifikasi sebagai Veronika.

Nah siapakah dia ini? Siapakah sosok wanita ini?

Pada postingan kali ini saya mau mencari tahu tentang sosok wanita ini. Siapakah dia sebenarnya, ataukah hanya legenda, seperti kata seseorang yang membuat sebuah tulisan di Kompasiana, dengan judul "Veronika, Perempuan di Jalan Salib Yesus Ternyata Hanya Legenda"?

Jadi saya memulai pencarian tahu tentang "Veronika" ini dimulai dari series yang pernah saya tonton, seperti yang saya singgung tadi sedikit di atas.

Peristiwa wanita yang tahir setelah menyentuh jubah Yesus ini tercatat dalam Injil, dimana peristiwa ini dari beberapa Injil adalah ketika Yesus akan menuju rumah Yairus, seorang kepala rumah ibadat Yahudi, yang meminta tolong karena anaknya perempuannya yang berumur 12 tahun hampir mati karena sakit.

Baca juga :

Wanita yang menyentuh jubah Yesus ketika itu dikatakan mengalami sakit pendarahan selama hampir 12 tahun, usaha dan segala upaya dilakukan untuk kesembuhan namun tidak juga berhasil, hingga membuatnya dikucilkan menurut kebiasaan orang Yahudi kala itu.

Ilustrasi, wanita yang mengalami pendarahan 12 tahun sembuh ketika menyentuh jubah Yesus. Gambar diambil dari Bing

Ada tertulis dalam Injil Markus, Lukas dan Matius, mengenai seorang wanita yang tahir ini, berikut ini perikop dari ketiga Injil ini:
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya semakin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
Maka kata-Nya pada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" (Markus 5: 25 - 34)

Adalah seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan dan yang tidak berhasil disembuhkan oleh siapapun. Ia maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya dan seketika itu juga berhentilah pendarahannya.
Lalu kata Yesus: "Siapa yang menjamah Aku?"
Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: "Guru, orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau."
Tetapi Yesus berkata: "Ada seseorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diri-Ku."
Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceritakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh. 
Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!" (Lukas 8: 43 - 48)

Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (Matius 9: 20 - 22)

Dari ketiga perikop Injil di atas, tidak ada nama Veronika. Mari kita lanjutkan ke tahap berikutnya, ketika peristiwa perjalanan sengsara Yesus menuju bukit Golgota saat memanggul salib. Karena dikisahkan ada seorang wanita, disebutkan 'Veronika' mengusap wajah Yesus.

Tapi ternyata setelah saya cari, peristiwa ini tidak tercatat dalam Injil manapun, setidaknya Injil yang kanon yang diakui gereja. Hmm, lalu apakah benar, ini hanya kisah legenda seperti yang disampaikan blogger Kompasiana tadi?

Mari kita lanjutkan penjelasannya:

Jadi begini, menurut tradisi gereja, ada sepotong kain yang digunakan untuk mengusap wajah Yesus ketika perjalanan menuju Golgota, yang kemudian pada kain tersebut tercetaklah wajah Yesus. Kisah atau peristiwa ini telah dikenal sejak jaman jemaat awal.

Menurut tokoh bapa gereja, Eusebius dalam bukunya Historica Ecclesiastica, dikisahkan di Kaisarea Filipi hidup seorang wanita yang disembuhkan oleh Yesus karena pendarahan. Menurut gereja Kristen 'barat', wanita ini diidentifikasi sebagai Martha dari Betania.
Menurut gereja 'timur', ia dikenal dengan nama Berenike atau Beronike, nama yang tertera di dalam naskah Acta Pilati, sebuah karya kuno di abad ke-4.

Menurut 'legenda', wanita ini membawa kain dengan gambar wajah Yesus ini keluar Yerusalem dan menggunakannya untuk menyembuhkan Kaisar Tiberius. Diketahui dalam sejarah, Kaisar Tiberius adalah kaisar Romawi kedua, berkuasa pada tahun 14 - 37 masehi, menggantikan Kaisar Augustus.

Menurut tradisi gereja, relikui kain bergambar wajah Yesus ini diserahkan wanita itu kepada Paus Klemens I. Diketahui dalam sejarah, Paus Klemens I ini diperkirakan menjabat sebagai Uskup Roma sekitar tahun 88 - 99 masehi. Beliau merupakan Paus ke-4 setelah Paus Petrus, Paus Linus dan Paus Anacletus (Kletus). Paus Klemens I ini merupakan anak seorang senator Romawi dan dibabtis oleh Simon Petrus. Namun banyak yang mencatat bahwa Klemens merupakan paus kedua setelah Petrus.

Selanjutnya kain itu dibawa ke Roma di abad ke-8 dan dipindahkan ke Basilika St. Petrus tahun 1927 atas perintah Paus Bonifasius VIII. Saat ini relikui ini masih tersimpan di sana.

Lalu kemudian, kisah atau peristiwa yang dilakukan wanita ini (baca: yang mengusap wajah Yesus) disebut dalam penglihatan Suster Marie of St. Peter, seorang biarawati Karmelit yang hidup di Tours, Prancis. Menurutnya Kristus menghendaki devosi pada wajah-Nya yang kudus, sebagai silih atas dosa sakrilegi dan penghujatan pada Allah. Oleh Paus Leo XIII tahun 1885 devosi ini disetujui. Devosi ini dikenal sebagai Devosi Wajah Kudus Yesus.

Kembali pada sosok 'Veronika' ini. Kalau berdasarkan informasi yang sudah dibahas di atas, sebenarnya ada dua hal berbeda. Dimana yang pertama adalah peristiwa wanita yang tahir dari sakit pendarahan selama belasan tahun. Kedua adalah peristiwa wanita yang mengusap wajah Yesus ketika perjalanan Yesus ke bukit Golgota. Dimana peristiwa pertama itu tercatat di Injil kanon sedangkan peristiwa kedua ini tidak tercatat di Injil kanon namun ada dalam tradisi, namun tidak secara nyata menunjukan bahwa identitas wanita itu adalah 'Veronika'. Namun peristiwa terkait pengusapan wajah Yesus itu terjadi dan ada relikui yang saat ini tersimpan di Basilika St. Petrus sejak tahun 1927.

Jadi jika secara bukti relikui itu memang ada, berarti peristiwa itu memang benar terjadi dan hanya tercatat dalam tradisi gereja dan diyakini oleh jemaat Kristen awal.

Lalu dari mana asal nama 'Veronika" itu?

Ada perbedaan tafsiran yakni menurut gereja barat dan timur, soal identifikasi wanita ini. Namun berdasarkan relikui yang disimpan itu, kain yang bergambar wajah Yesus ini bisa dimaknai sejati/ true, dalam bahasa Latin adalah 'vera' dan gambar/ image, dalam bahasa Yunani adalah 'eikon'. Dari penggabungan Latin dan Yunani itulah, tercipta 'vera' dan 'eikon'. Inilah asal pemberian nama 'Veronika' yang berarti "true image".

Tradisi ini sebenarnya termuat dalam naskah Acta Pilati, sebuah karya kuno di abad ke-4. Apa itu Acta Pilati? Ini bukan sesuatu catatan yang dibuat oleh Pilatus, bukan seperti itu, namun Acta Pilati ini diidentifikasikan sebagai Injil Nikodemus. Sebuah injil yang tidak kanon, dianggap sebagai naskah apokrifa. Naskah asli berbahasa Ibrani diduga ditulis oleh Nikodemus, salah seorang farisi Yahudi yang ada di dalam Injil kanon, yang sempat berjumpa dengan Yesus di awal pewartaan Yesus dan ikut membantu menyemayamkan jenasah Yesus bersama Yusuf Arimatea.


Pada naskah Acta Pilati ini memuat suatu naskah terkait 'legenda veronika', ada pula tentang pengadilan Yesus, kebangkitan. Judul Injil Nikodemus aslinya berasal dari abad pertengahan. Di dalamnya ada bagian tentang Pilatus yang merupakan teks yang lebih tua yang ditemukan pada Kisah Para Rasul dan Paulus dalam bahasa Yunani dan merupakan sebuah dokumen resmi yang disiapkan dari Pontius Pilatus (terdiri dari laporan-laporan di praetorium Yerusalem) yang mengabarkan peristiwa-peristiwa di Yudea kepada Kaisar Tiberius, juga soal penyaliban Yesus beserta mukjijat-mukjijat-Nya.


Jadi itulah dia kenapa, ada sebagian orang yang menganggap kisah Veronika adalah legenda, karena memang catatan-catatan yang ada tidak spesifik mencatat secara jelas. Gereja menggunakan pendekatan teologis dari apa yang nyata yakni relikui yang disimpan di Basilika St. Petrus tersebut, yang merupakan peninggalan yang diterima dari Paus Klemens I, menurut tradisi gereja.

Pada April 2024, saat Minggu Prapaskah ke-5 di Vatikan, sebuah liturgi luar biasa diadakan di Basilika St. Petrus, dimana relikui kerudung 'veronika' ditampilkan. Selain relikui ini, relikui tombak St. Longinus juga tersimpan di Basilika St. Petrus.

Pentingnya menunjukan relikui kerudung 'veronika' ini sudah dilakukan sejak tahun 1207 saat masa kepausan Paus Innosensius III. Pada kepausan Paus Bonifasius VIII relikui mengilhaminya untuk mendeklarasikan Tahun Yubelium pertama pada tahun 1300.


Saat relikui kerudung 'veronika' ditampilkan di Basilika St. Petrus, Vatikan pada Minggu Prapaskah ke-5. Gambar diambil dari Pena Katolik

Tahun 1527 pada peristiwa penjarahan Roma, relikui tersebut masih bertahan ditemukan tersembunyi di dalam Basilika St. Petrus hingga saat ini. Dan pada Minggu Prapaskah ke-5 ini peziarah Roma akan beruntung melihat prosesi ini, seperti yang terjadi pada April 2024 yang lalu.


Begitulah kira-kira yang bisa disampaikan mengenai tokoh 'veronika' ini, setidaknya bisa paham lah ya bagaimana sejarahnya. Jika ada yang menyebutnya sebagai legenda, ya itu boleh-boleh saja namanya itu pendapat. Tetapi menurut saya, ketika apa yang ditampilkan ini adalah nyata, saya rasa itu bukanlah legenda, hanya saja nama tokoh 'veronika' yang perlu dijelaskan historinya, bahwa 'veronika' bukanlah nama seseorang yang benar-benar ada, apalah arti sebuah nama, yang terpenting adalah sosok wanita yang dengan kasih mengambil peran pada prosesi kisah sengsara Yesus, meskipun Injil kanon tidak mencatatnya, tapi bukti relikui yang ada itu jadi gambaran saksi iman kita.

Sekali lagi dibagian akhir ini adalah murni pendapat saya. Mungkin saya juga harus mendengar atau membaca pandangan dari yang lebih kompeten, mungkin dari kalangan imam atau sejarahwan yang setidaknya memahami sejarahnya secara lebih detail. Jika ada resume catatan yang tidak sesuai mohon dikoreksi, jika ada kesalahan itu karena keterbatasan dan saya mohon maaf atas miss informasi itu. Koreksinya apa nanti akan saya sesuaikan. Berkah dalem, syaloom untuk kita semua, Tuhan Yesus memberkati kita semua. -cpr

#onedayonepost
#devosiwajahyesus
#legendaveronika
#injilnikodemus
#actapilati
#budaya
#tokoh
#informasi

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Ada pula benda suci lainnya yang menampakan wajah Yesus di sana, ada yang bilang itu kerudung veronika, ada pula yang menyatakan itu kain yang digunakan menutup wajah Yesus ketika dimakamkan. Namun bukti yang jelas dan pasti soal itu belum bisa dijawab.

    Benda suci itu dikenal dengan Kerudung Manoppello, berupa kain tipis dengan ukuran 24 x 17,5 cm

    BalasHapus

Tinggalkanlah jejak dengan berkomentar, maka saya akan berkunjung balik.
Jangan lupa difollow ya.
Terima kasih, berkah dalem. GBU