Mitologi dan Imajinasi : Vampir dan Warewolf

Belakangan ini saya lagi sering nonton film soal exorcism, vampir hunter dan sejenisnya. Film² sejenis ini biasanya lekat dengan sisi lain gereja, dimana mitologi² seperti ini umum di Eropa, dimana penganut Kristiani adalah dominan.

Berbeda dengan kisah² urban legend di wilayah Asia khususnya Indonesia dimana karakter makluk² mitologinya berbeda, macam pocong, kuntilanak, genderuwo, roro kidul lah, dll., yang mana lebih lekat dengan penganut Muslim.

Tapi saya gak bahas soal perbedaan keduanya. Saya tertarik dengan mitologi dari Eropa soal vampir dan warewolf, keduanya sama² iblis atau monster atau apapun sebutannya, namun mereka 'diciptakan' untuk saling bertentangan.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Tidak saling mengatasi satu sama lain, tapi lebih ke menghancurkan satu sama lain. Mengatasi ini saya artikan ada yang jadi bos atau jadi pesuruh, tidak seperti itu, melainkan saling menghancurkan.

Pernah nonton film Twilight Saga (2008), (2009), (2010), (2011) dan (2012)?

Pernah nonton Van Helshing (2004)?

Pernah nonton Bram Stocker Dracula (1992)?

Dan beberapa judul film sejenis dimana menceritakan makluk² mitologi seperti vampir dan warewolf. Rata² secara umum dari film² itu mengisahkan bahwa selalu ada pertikaian antara vampir dan warewolf.

Dikisahkan bahwa vampir dan warewolf merupakan musuh bebuyutan satu sama lain.

Vampir atau dracula atau sejenisnya diciptakan sebagai mahluk yang hidup tanpa jiwa dimana mereka mencari darah manusia untuk memenuhi kehausan mereka agar bisa berumur panjang.

Sedangkan warewolf merupakan percampuran antara manusia dan serigala, yang lebih cocok disebut sebagai monster. Dimana warewolf tidak mencari darah manusia melainkan daging manusia sebagai santapannya. Sebenarnya gak cuma manusia, makluk apapun bisa jadi santapannya. Tapi dalam kisah² mitologi, konflik terjadi tentunya lebih fokus pada manusia dan warewolf.

Persamaan keduanya merupakan sebuah kutukan, yang semuanya diawali sebagai manusia.

Banyak kisah mitologi justru mengangkat konflik antara manusia, vampir dan warewolf.

Manusia menggunakan simbol² keagamaan Kristiani untuk menghalau bahkan mengalahkan vampir atau drakula atau sejenisnya, walaupun terkadang ada cerita yang menceritakan bahwa itu tidak mempan atau berpengaruh memusnahkannya.

Tapi justru mangsa alaminya adalah warewolf itu sendiri.

Konflik manusia dengan warewolf lebih diceritakan dengan pertarungan fisik, tidak dengan simbol² keagamaan.

Tapi apakah itu nyata?

Rasanya tidak, kisah² itu hanya sebatas mitologi, cerita² rakyat yang dibawa dalam film sehingga seolah-olah nyata dan ada. Bahkan sineas² mencoba mencampurkan sejarah dengan kisah imajinasi, contoh seperti sosok Vlad Dracul.

Vlad II (dalam bahasa Rumania: Vlad al II-lea), juga dikenal sebagai Vlad Dracul (dalam bahasa Rumania: Vlad al II-lea Dracul ) atau Vlad si Naga (sebelum 1395 – November 1447). Dia adalah Voivode Wallachia dari tahun 1436 hingga 1442, dan sekali lagi dari tahun 1443 hingga 1447.

Dikenal secara internasional sebagai ayah dari Vlad si Penusuk atau Dracula. Lahir sebagai anak haram Mircea I dari Wallachia, ia menghabiskan masa mudanya di istana Sigismund dari Luksemburg, yang mengangkatnya sebagai anggota Ordo Naga pada tahun 1431 (karena itu ia mendapat julukan itu). Sigismund juga mengakuinya sebagai Voivode Wallachia yang sah, yang mengizinkannya untuk menetap di dekat Transylvania.

Itu kisah nyata dari sejarah, tapi tidak seperti istilah 'dracula' dalam mitologi sebagai penghisap darah atau makluk abadi tanpa jiwa, bak mayat hidup berakal.


Jadi kita saat ini sudah dibuat meyakini apa yang gak ada, yang pada akhirnya seperti seolah-olah hayalan atau imajinasi itu koq seperti ada.

Nah kalau kalian, lebih prefer yang mana? -cpr

#onedayonepost
#umum
#opini
#budaya
#vampir
#dracula
#warewolf
#mitologi

Posting Komentar

0 Komentar