Cerita Minggu Palma Tahun 2023

Tiba juga Minggu memasuki pekan suci, masa Paskah 2023 ini, diawali dengan Minggu Palma, ketika Yesus disambut di gerbang Yerusalem.

Misa Minggu Palma tahun ini dirayakan lebih berbeda, seperti kembali ke dulu saat sebelum covid19, yang berbeda hanya penggunaan masker saja. Umat duduk ya sudah seperti dulu lagi, gak perlu berjarak satu sama lain, bahkan dengan keluarga sekalipun, berbeda dengan saat covid19 masih ganas dua tahun sebelumnya.

Minggu Palma tahun ini, saya misa masih di Paroki St. Theresia, Pandaan, saya ikut Ekaristi yang hari Sabtu, jam 17:00.

Dekorasi altar palm Sunday tahun ini, altar dihiasi warna merah, imam juga pakai pakaian liturgi merah, hiasan daun² Palma di altar, dan tentunya selubung ungu khas masa prapaskah, dimulai sejak Minggu prapaskah ke-5.

Berbeda seperti dua tahun sebelumnya, dimana ketika Minggu Palma, kita siapkan palma sendiri, sebenarnya dari tahun lalu sudah mulai disediakan palma dari gereja, dan kita tinggal ambil karena dibagikan oleh panitia tatib.

Tahun ini ya sama sudah disiapkan oleh panitia tatib, jadi awal masuk gereja sudah milih daun palma, lalu bawa masuk ke gereja.


Khusus misa kali ini, umat tidak ikut prosesi pemberkatan palma di halaman gereja, hanya beberapa umat saja yang datang terlambat dan panitia tatib dan beberapa umat yang gak ingin melewatkan momen ini. Umat lain menunggu di dalam gereja.

Saya tiba di gereja sekitar /5 sore, umat masih belum banyak yang datang. Tapi setelah misa mulai, umatnya relatif banyak, ya meski gak overload, menurut saya kapasitas gereja terisi paling 90% deh, tidak over² nampaknya, karena masih ada bangku yang kosong tidak maksimal. Tapi secara umum misa dihari Sabtu ini ramai.

Sore ini misa dipimpin Romo Thomas, dimulai dari liturgi palma di depan gereja, lalu rombongan imam mulai masuk ke dalam gereja sambil memerciki air sebagai pemberkatan palma umat.

Tapi kalau prosesi misa dihari Minggu paginya, proses pemberkatan palma dilakukan di luar gereja, dan seluruh umat diharapkan ikut karena pintu gereja akan ditutup, jadi gak ada yang curi start masuk ke dalam gereja, karena umat akan masuk ke gereja bersama-sama dengan rombongan imam dan pemberkatan palma dilakukan setelah ceremony pemberkatan palma, jadi saat memasuki gereja Romo gak lagi melakukan pemberkatan, itu untuk besok sepertinya begitu.

Hal yang berbeda hanya pada saat bacaan Injil, karena dibacakan oleh Lektor 'khusus', biasanya pasio tapi ini tidak, mungkin optional kali ya.

Kira² begitulah cerita sedikit soal Minggu Palma tahun ini, dimana saya ikut misa yang hari Sabtunya, memang ada yang berbeda.

Tapi momen Paskah, saat Minggu Palma ini adalah gerbang memasuki masa Pekan Suci, ada perasaan megah saja ketika membayangkan meriahnya ketika di Yerusalem menyambut Yesus yang datang, jadi ketika melambaikan palma sambil nyanyi, rasanya meriah sekali, seperti terbawa suasana.

Begitu saja deh catatan saya, cerita soal Minggu Palma tahun ini. Setiap tahun pastinya akan ada ceritanya masing², begitu dengan tahun ini. Mudah-mudahan masih bisa merayakannya ditahun depan. Happy Palm Sunday. Berkah dalem, Tuhan memberkati kita semua. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar