Apa itu Hari Raya Penampakan Tuhan / Epifani?

Hari ini, Gereja Katolik seluruh dunia merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan, bukan 'penampakan' yang diartikan seperti hantu atau semacamnya ya, tetapi lebih kepada iman Kristiani. Jelas, ini post adalah konten rohani iman Kristiani.

Post kali ini mimin mau bagikan informasi mengenai apa itu Hari Raya Penampakan Tuhan, atau dikenal dengan istilah Epifani. Beberapa tahun lalu mimin pernah posting tentang tema serupa, tetapi diluar katakese sih, lebih ke pesan iman pada hari raya ini apa sih. Bisa dibaca pada tautan di bawah ini.


Hari Raya Penampakan Tuhan dirayakan untuk memperingati penampakan Tuhan melalui kelahiran Yesus kepada tiga orang majus dari timur. Hari raya ini dikenal dengan istilah epifani. Epifani berasal dari bahasa Yunani yang berarti manifestasi atau penampakan jelas.

Ilustrasi, kedatangan tiga raja membawa persembahan untuk Kanak Yesus di palungan. Gambar diambil dari Google.

Kadang juga dikenal sebagai Pesta Tiga Raja, yang datang membawa persembahan kepada Kanak Yesus, yaitu emas, kemengan dan mur.

Pada saat inilah Yesus menampakan diri secara nyata tidak saja kepada orang Yahudi yang diwakili para gembala, tetapi juga kepada seluruh bangsa yang diwakili oleh tiga orang cendikia dari negeri jauh.

Dalam tradisi Gereja Timur, hari raya ini dikenal dengan sebutan Hari Raya Teofani, Teofani juga berasal dari bahasa Yunani yang berarti penampakan Tuhan.

Namun perbedaannya mengenai penampakan Tuhan ini, dimana gereja barat melihat penampakan Tuhan melalui simbolis dari tiga orang majus, sedangkan Gereja Timur melalui sombolis ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembatis, menandai awal karya Yesus Sang Anak Allah, menampakan diri ke khalayak orang banyak untuk mengajar.

Dikisahkan bahwa tiga orang majus atau tiga raja ini membawa persembahan yaitu emas, kemenyan dan mur. Ketiga persembahan ini memberikan makna dari tiga tugas dan pekerjaan Yesus nantinya.

Emas digambarkan sebagai mineral atau logam raja diraja logam² mulia lainnya. Ini melambangkan bahwa Yesus adalah raja segala raja.

Kemenyan sering digunakan di Bait Allah dalam perayaan atau upacara doa. Ini melambangkan Keilahian Yesus, bahwa Dia patut untuk disembah.

Mur dalam tradisi masyarakat di sana sering digunakan untuk mengawetkan mayat orang yang sudah mati. Ini menubuatkan tentang penderitaan, kematian dan penguburan Yesus. Mur juga merupakan minyak urapan, melambangkan identitas Yesus sebagai seorang nabi, orang yang diurapi.

Jadi secara umum ketiga persembahan itu melambangkan Yesus adalah Raja (King), Nabi (Prophet) dan Imam (Priest).

Pada masa Kristianitas awal, Gereja merayakan Hari Raya Epifani setiap tanggal 6 Januari untuk memperingati empat momen sekaligus: kelahiran Yesus, kedatangan orang-orang majus, pembaptisan Tuhan, dan pernikahan di Kana.

Tradisi ini terus berlanjut dalam Gereja Barat (Katolik Roma) maupun Gereja Timur (Ortodoks) sampai abad ke-5.

Pada Konsili Tours tahun 567, Gereja Barat memutuskan untuk memisahkan peringatan kelahiran Yesus dari Hari Raya Epifani.

Kelahiran Yesus atau Natal diperingati pada 25 Desember dan Epifani dirayakan pada 6 Januari.

Pada tahun 1955, Paus Pius XII memperbarui liturgi dengan memisahkan pembaptisan Tuhan dari Hari Raya Epifani. Sejak itu, Hari Raya Epifani hanya memperingati penyembahan Bayi Yesus oleh tiga orang majus dari Timur.

Itulah dia pengetahuan singkat mengenai Hari Raya Penampakan Tuhan, yang dirayakan hari ini, semoga kita semua bisa menghadirkan Yesus dalam tingkah laku dan perbuatan kita sehari-hari, sehingga Yesus selalu tampak dalam diri kita, supaya orang lain juga mengenal siapa Yesus: King, Prophet and Priest dalam hidup kita. Amin. -taize-

Posting Komentar

0 Komentar