Nimbus Pada Perayaan Ekaristi atas Bapa Paus

Timeline IG mimin lagi ramai soal postingan video ketika Bapa Suci Paus Fransiskus tengah mendupai altar saat ekaristi di Vatikan, pada Hari Raya Pentakosta (informasinya begitu). Beberapa channel IG media Katolik mempublikasikan dokumentasi tersebut.

Lalu yang menarik apa? Bukannya itu hal biasa ya, seorang pemimpin ekaristi entah imam/ pastur/ romo, uskup, atau paus memberkati altar dengan wirug dupa saat sebelum masuk ke prosesi konsekrasi doa syukur agung.

Nah yang menarik adalah ada awan asap putih melingkar di atas kepala Bapa Suci Paus Fransiskus setelah beliau mendupai altar.

Bentuk 'nimbus' seperti awan ini biasanya kita pahami menunjukan orang suci yang disimbolkan orang² kudus, atau pada kartun atau anime lingkaran yang ada di atas kepala mereka yang sudah meninggal. Lingkaran itu diberi istilah 'nimbus'. 

Ada lingkaran di kepala Yesus ini, lingkaran ini disebut nimbus merupakan lambang kemuliaan yang digunakan pada lukisan atau gambar yang biasa berbentuk bulat. Sumber gambar diambil dari Google.

Seperti apa video atau cuplikan videonya, bisa dilihat disalah satu channel IG yang saya emmbed pada postingan kali ini.

Menurut Wikipedia, istilah nimbus itu merujuk pada hujan. Biasanya kata nimbus itu ditemani 'cumulus' yang berarti terakumulasi, gabungan dua kata itu menjadi cumulusnimbus. Istilah ini sering disandingkan dengan kata 'awan', awan cumulusnimbus, yang merupakan awan yang menandakan akan hujan.

Pengertian istilah nimbus dalam mata pelajaran IPS/ Ilmu Pengetahuan Sosial, merupakan awan Yang berwarna helap, kelihatan basah, dan sering menyebabkan terjadinya hujan.

Gambar ini mimin screenshoot dari sini, klik untuk mencari rujukan aslinya ya. Mudah²an tidak berubah rujukannya, hasil screenshoot sekarang tentunya akan berbeda jika ada suntingan baru, merevisi atau merubah.

Lainnya lagi pengertian kata 'nimbus' ini menurut istilah religius. Istilah 'nimbus' ini merujuk pada lingkaran cahaya yang ada di atas orang-orang suci atau orang-orang kudus. Lingkaran cahaya ini juga disebut 'halo', atau dikenal juga nimbus, aureole, kemuliaan, atau gloriole. Dimaknai sebagai mahkota sinar cahaya, lingkaran atau piringan cahaya yang mengelilingi seseorang dalam seni. Kata ini digunakan sebagai ikonografi pada agama.

Nimbus sendiri dalam seni Kristen pertama kali muncul pada abad ke-5 masehi. Motif yang sama atau serupa sebelumnya sudah pernah ada, pada zaman pra-Kristen, sekitar abad ke-1 masehi. Jika dalam kebudayaan Islam, orang suci tidak boleh direpresentasikan dalam rupa wajah, namun digambarkan menggunakan aureole kosong yang menyala terang.

Kembali ke paragraf sebelum yang di atas. Kata 'halo' merupakan bahasa Yunani, ini merupakan istilah meteorologi, untuk menyebut fenomena alam pada kondisi lingkaran cahaya yang muncul di sekitar matahari atau bulan, atau pada sumber cahaya lain, lilin, atau penerangan lain (lampu).

Nah 'nimbus' atau 'halo' yang dibahas itu adalah yang pemahaman yang saya berikan cetak tebal ya. Penjelasan lain adalah pendukung saja, pemahaman atas kata yang sama dari sudut pandang keilmuan lagi. Namun pada dasarnya, jika dipahami filosofinya adalah sama.

Dimana orang benar diikonisasi atau disimbolkan sebagai cahaya atau sumber cahaya, mereka yang benar inilah akan memunculkan sebuah lingkaran yang kita kenal dengan 'nimbus' atau 'halo'.


Untuk memahami fenomona yang muncul divideo di atas, mari kita pahami dalam iman kita masing-masing. Jika diangkat bisa saja jadi perdebatan. Tapi bagi kita umat Katolik, selalu mendoakan yang terbaik untuk Bapa Suci Paus Fransiskus, itu sudah pasti, karena beliau adalah wakil yang ditunjuk sebagai gembala umat, melanjutkan karya Kristus yang diwarisi ke para rasulnya hingga ke paus terdahulu, hingga Bapa Suci Paus Fransiskus.

Bisa saja umat agama lain yang tidak percaya bisa berkomentar lain atau semacamnya, itu suatu yang wajar, kita tidak perlu risau dan ambil pusing. Tetap jernih dan berdoa yang terbaik untuk semua gembala-gembala di seluruh dunia dalam berkarya menggembala umat Allah.

Segitu saja sih sharing dari mimin, ya mimin coba berkomentar dan memahami dengan cara pandang mimin sih. Mungkin orang muda Katolik lain ada yang punya pandangan lain, bisa sharing di kolom komentar ya. Salam sehat selalu, jaga kesehatan dan patuhi prokes, Tuhan berserta kita semua, berkah dalem. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar