Memahami Bahasa Roh Menurut Iman Katolik

Menjelang mengenang hari raya turunnya Roh Kudus atas para rasul kita coba diajak untuk mempersiapkan diri sebelum tiba waktunya itu.

Bahasa roh? Itu sering diucapkan oleh orang Kristen yang katanya punya kemampuan lebih, memahami dan mengetahui hal ini. Katanya dia bisa berbicara dengan bahasa² aneh yang sulit dipahami. Tapi bahasa itu dikatakan sebagai bahasa roh.

Teman² Kristen lain yang sering menceritakan pada saya, katanya ketika suatu kebaktian atau ibadah, ada seorang yang bersaksi akan bahasa roh ini. Hmm, jaman dulu saya masih masa sekolah tidak terlalu tertarik dengan hal² spiritual, ah saya anggap angin lalu saja.

Tapi seiring waktu, semakin dewasa akan iman, saya jadi ingin tahu, bagaimana bahasa roh menurut iman Katolik. Meski sama² Kristen, setelah memahami ini, maka kita akan tahu apa bedanya.

Bahasa roh atau bahasa lidah, dalam kata Yunaninya disebut glossolallia, diartikan sebagai pengucapan atau pengungkapan yang lancar dari suku² kata dan kata² yang tak dapat dipahami secara langsung dalam bahasa daerah pendengar dari lingkungan tersebut.

Bagi kalangan tertentu bahasa ini dianggap sebagai bahasa suci, seperti pada komunitas pentakosta, atau Kristen karismatik, bahkan praktik bahasa² asing ini ada pula di luar Kekristenan.

Bahasa roh atau glossolallia ini menurut Kristen dianggap sebagai salah satu karunia Roh Kudus. Dimana orang yang bisa bahasa ini bukan karena belajar, tapi merupakan suatu anugerah.

Di Alkitab, Perjanjian Baru dikatakan bahwa ada karunia yang diberikan kepada seseorang untuk mampu berbahasa roh dan kepada yang lain diberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh tersebut. Bdk. 1 Korintus 12: 10-11. Yang memberikan karunia ini adalah Roh Kudus.


Jadi jika ada yang bisa mengajarkan, membuat kitab pengajaran sendiri tentang bahasa roh, sebenarnya kurang tepat, karena apa yang diyakini dan disampaikan para rasul sendiri yang mengalami peristiwa tersebut, adalah tidak demikian. Biasanya cara² itu dipakai untuk mencari umat atau mencari pundi² persembahan guna untuk kepentingan pribadi.

Bahasa yang dipergunakan oleh para rasul ketika berbicara kepada banyak suku bangsa pada saat Pentakosta itu merupakan bahasa² daerah umum yang dipahami banyak suku bangsa yang hadir saat itu, bukan bahasa roh atau glossolallia.

Bdk. 1 Korintus 14: 2 dikatakan, "Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia."

Ini yang harus dipahami, jadi bahasa roh sejatinya adalah bahasa yang digunakan untuk berkata-kata dengan Allah, bukan kepada manusia. Sedangkan yang dikatakan kepada manusia adalah pesan² penterjemahan dari bahasa roh itu sendiri. Karena jika seseorang berbahasa roh itu hanya untuk membangun dirinya sendiri. Tetapi jika itu ditafsirkan atau disampaikan kembali kepada yang lain dengan bahasa yang mudah dimengerti maka itu akan membangun jemaat.

Bdk. 1 Korintus 14: 3, dikatakan, "Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun."

*kata Aku di sini adalah kata Rasul Paulus ya, karena ini merupakan Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus.

*Korintus adalah sebuah kota di Tanah Genting Korintus yang terbentang selang Peloponnesus ke Yunani daratan. Kalau saat ini Korintus adalah ibukota dari Prefektur Korintia, Yunani.

Gereja Katolik sendiri melihat bahasa roh ini membantu seseorang menyembah Tuhan, memuji dan bersyukur, untuk menumbuhkan iman. Dimana bahasa roh merupakan suatu cara berdoa. (KWI, Pembaharuan Hidup Kristiani sebagai Karisma Roh, 1995, no. 29)

Ada hal lagi yang penting diketahui yakni “Janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah.” (1 Yoh 4:1a)

Untuk lebih ringkasnya memahami bahasa roh, dan bagaimana kita orang muda Katolik memahami bahasa roh ini bisa tonton video di bawah ini ya.





Sebagai persiapan supaya menambah pengetahuan kita tentang iman Kristen Katolik, supaya jangan kosong banget isi kepalanya, kelemahan orang Katolik ini kurang berisi soal apa yang diimani, hanya sekedar tahu kulitnya, belum isinya.

Seperti mimin ini sedang berusaha memahami isinya, sehingga apa yang mimin dapat tahu, akan mimin share di sini, walau gak semuanya, ya harapannya bisa menambah pengetahuan kita semua. Tuhan memberkati kita semua, berkah dalem. -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar