Memahami Istilah Tradisi Menurut Katolik

Kata 'tradisi' akrab dalam iman Katolik, lebih tepatnya 'Tradisi Suci', dimana kata itu menjadi pegangan iman Katolik yang membedakan dengan penganut denominasi Kristen yang lain.

Namun banyak pandangan lain dari keyakinan lain diluar Kristen atau bahkan masih satu Kristen juga yang menggunakan topik tradisi untuk menyerang iman Katolik. Karena apa? Karena pemahaman mereka mengenai istilah tradisi adalah sangat sempit.

Mereka berpandangan hanya kembali kepada Alkitab. Sedangkan Alkitab merupakan bagian dari pengajaran tertulis dari Firman Allah, namun banyak hal² lain yang tak tertulis yang diajarkan Yesus melalui para rasulnya, yang diingat dan dilakukan kembali untuk mengenangkan akan Yesus.

Karena Alkitab sendiri baru dikumpulkan setelah pengajaran² tentang Firman Allah disebarkan keluar Yahudi, jadi jika hanya berpegang pada Alkitab saja rasanya ada ajaran² lain yang hilang, karena ada pengajaran yang tertulis dan tidak tertulis.

Lebih jelasnya mari kita simak dibawah ini.

Ilustrasi gambar Yesus dan para rasul, memahami bahwa ajaran para rasul itu bersumber dari Yesus sendiri, merekalah orang terdekat langsung dengan Yesus, dan Yesus lah yang memilih murid² Nya. Dialah gembala yang baik. Sumber gambar Terang Sabda

Tradisi bagi mereka (keyakinan diluar Katolik) diartikan sebagai adat-istiadat, atau kebiasaan semata. Adat-istiadat dan kebiasaan merupakan buatan manusia yang turun-temurun dilakukan, sehingga mereka menganggap apa yang diyakini oleh iman Katolik hanya semata-mata hasil manusia. Penganut Kristen lain membuang tradisi ini dari ajaran iman mereka.

Hmm, kalau mereka menyampaikannya pada saya statement itu, saya langsung bilang, "Iya, memang benar, itu dari manusia, tapi bukan manusia biasa, tapi Allah yang menjelma menjadi anak manusia, Yesus Kristus. Dan Yesus sendiri yang memilih murid² Nya untuk selalu bersama Dia sampai Dia naik ke Surga. Karena Dia akan datang lagi pada akhir jaman, bukan yang lain dan semua agama samawi mencatat itu."

Tapi bukan soal debatebel dengan mereka. Kita orang Katolik sendiri pun kadang dibuat bimbang mengenai hal ini. Untuk itu, kita perlu memahami dengan benar tentang apa itu Tradisi Suci.

Tradisi yang dimaksud dalam ajaran Katolik adalah bukan seperti pemahaman sempit yang dijelaskan diatas, tradisi yang dimaksud adalah Sabda Allah atau Firman Ilahi. Sabda Allah yang seperti apa? Yakni Sabda Allah yang diteruskan jaman ke jaman secara lisan.

Ada pula Sabda Allah yang diteruskan dari jaman ke jaman dengan cara tertulis disebut Alkitab.

Tradisi berasal dari bahasa Latin, 'traditio' berarti tinggi, berkaitan dengan Firman Tuhan, ajaran iman. Kata tradisi dalam kata kerja bahasa Latin disebut 'tradere' yang berarti memindahtangankan, menyerahterimakan atau mewariskan. Dalam bahasa Yunani disebut 'paradosis' yang berarti tinggi.

Kita kembali lagi kepada pemahaman tradisi yang sesungguhnya itu yang kita pahami sebagai orang Katolik. Yaitu ajaran yang dibawa Para Rasul atau ajaran yang diteruskan Para Rasul, kenapa menggunakan 'dibawa' atau 'diteruskan', karena Para Rasul tidak membuat ajaran² itu, melainkan menerima dari Yesus lalu kemudian melanjutkan kepada umat.

Tradisi yang diteruskan Para Rasul ini diajarkan oleh Yesus Kristus sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung adalah ketika Yesus masih hidup, mengajar para rasul dan orang² Yahudi saat itu.

Contohnya seperti doa Bapa Kami itu diajarkan Yesus sendiri secara langsung, kemudian perintah untuk merayakan ekaristi ketika perjamuan terakhir dan saat Yesus bertemu menampakan diri kepada para murid, Yesus dikenal dari cara Nya merayakan memecah-mecahkan roti.  Semua itu diingat para murid, lalu kemudian para murid mengulanginya lagi ditengah jemaat selanjutnya, karena Yesus sendiri berpesan "lakukanlah ini untuk mengenangkan akan Aku".

Lalu, ajaran yang tidak langsung seperti perihal sunat pada laki². Sunat adalah wajib bagi semua orang Yahudi. Pada masa Yesus dan para murid dulu sunat adalah wajib. Tapi ketika Yesus sudah ke Surga, ajaran Kristen diajarkan kepada umat di luar Yahudi. Barulah soal sunat jadi kontroversi. Oleh karena itu para rasul rapat dengan dibimbing roh kudus, (baca: Roh Yesus sendiri), diputuskanlah bahwa sunat tidak menjadi kewajiban.

Begitupun soal makanan haram dan halal. Pada masa Yesus hidup, babi adalah haram dimakan, karena aturan Yahudi melarang demikian. Yesus dan para murid saat itu adalah orang Yahudi, jadi otomatis aturan haram dan halal adalah jelas. Tapi ketika ajaran Kristen dibawa keluar Yahudi, maka muncul kontroversi mengenai hal ini. Melalui mimpi, Petrus ditampakan hewan² turun dari langit, kemudian terdengar suara dari langit menyuruh Petrus memakannya.  Akhirnya diputuskan, bahwa orang² Kristen yang berasal dari luar Yahudi diperkenankan makan makanan yang dianggap haram oleh orang Yahudi, sedangkan orang Yahudi sendiri tetap pada pemahaman awal soal makanan haram dan halal.


Jadi intinya adalah bahwa Tradisi Suci yang jadi dasar iman Katolik itu bukan seperti pemahaman sempit kebanyakan orang, tapi justru lebih dalam. Orang Katolik butuh pemahaman yang baik, itu kenapa gak mudah jadi Katolik. Terbukti banyak yang meninggalkan Yesus, karena memang kemampuan mereka memahami iman hanya sebatas keraknya saja.



Untuk lebih memahami, tonton katekese singkat arahan Rama Bayu di atas, saya memahami soal apa itu Tradisi Suci dari video di atas, dibandingkan saya membaca pemahaman dari Wikipedia misalnya yang kontekstual. Rama Bayu menjelaskannya dengan bahasa 'jepang' jelas dan gampang dipahami.

Saya mencatatkan hal resume singkat saja, banyak hal lain bisa dipahami melalui video diatas. Semoga kita orang Katolik semakin tercerahkan tidak mudah goyah iman ketika diserang, karena tidak paham.

Tuhan memberkati kita semua, berkah dalem. Teguh dalam iman dan hidup seturut kehendak Tuhan. (Amin) -cpr-

Posting Komentar

0 Komentar