Kemarin kita telah melewati prosesi tri hari suci kedua, yakni Jumat Agung. Pada bagian ini kita kembali diajak mengenangkan bagaimana Tuhan kita secara nyata memberikan teladan, untuk mau sengsara dan wafat, itu kehendak Bapa-Nya.
Sebenarnya itu teladan yang wajib diikuti semua orang Kristiani yang percaya. Teladan yang jelas² melakukan tidak sekedar bicara seperti seorang motivator.
Tahukan kalian, apa yang Yesus alami ini adalah penggenapan atas nubuat nabi terdahulu. Jauh sebelum Yesus diutus Bapa-Nya, lahir dan mengajarkan langsung Sabda Bapa-Nya kepada murid-murid-Nya dan orang Yahudi pada masa itu. Catatan tentang sosok Yesus ini sudah pernah dicatat.
Ketika itu terjadi, maka genaplah apa yang sudah tertulis dimasa lampau. Sehingga ini tanda, bahwa kedatangan-Nya itu bukan sekedar hayalan atau imajinasi, tapi sungguh nyata. Nabi terdahulu telah mempersiapkan-Nya. Jadi percayalah!
Bahkan ketika Yesus datang, Dia pun sebenarnya mempersiapkan kita semua untuk kedatangan-Nya nanti pada akhir jaman. Kapan? Tidak ada yang tahu, tapi Yesus bersabda melalui perumpamaan-Nya, 'berjaga-jagalah'.
Catatan Injil dimana Yesus sendiri yang mengatakan-Nya itulah bisa jadi nubuat atas apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sehingga, kita harus percaya, karena sebelumnya sudah terjadi.
Ini yang membedakan keyakinan orang Kristen dengan yang lain, orang Kristen percaya atas dasar sejarah dan nubuatan yang akan tergenapi satu per satu seiring waktu, akan ada nubuat baru untuk berikut-Nya, dan Dia (baca: Yesus) sendirilah yang mengatakan-Nya.
Dialah nabi Yesaya, yang akan kita bahas, dia adalah penulis dari Kitab Yesaya, disana tertulis bagaimana kisah sengsara digambarkan dan itu terjadi pada Yesus.
Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia? Begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi. (Yesaya 52: 13 - 14)
"Anak manusia" sebuah frase kata yang bagi orang Kristen ini gak asing. Frase yang selalu dipahami merujuk pada Yesus dari Nazareth, Sabda yang telah menjelma menjadi manusia.
Demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja² akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. (Yesaya 52: 15)
Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. (Yesaya 53: 1 - 3)
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (Yesaya 53: 4 - 5)
Ini sangat menggambarkan apa yang terjadi dalam proses penyaliban Yesus, sejak Dia ditangkap di Taman Getsemani, diadili atas ketidakadilan, hingga dihukum mati memikul salib yang bagi orang Yahudi lambang kehinaan. Semua orang menganggap Dia bersalah menghujat Tuhan, padahal tidak ada dusta dari apa yang dikatakan-Nya.
Gambaran yang sudah tergambar jelas sebelum Yesus lahir. Bayangkan ketika jaman Yesaya dulu, ketika catatan ini dituliskan, tidak akan ada yang memahami, siapakah 'dia' ini, yang digambarkan begitu menderita dan sengsara.
Tapi kini kita memahami, Dia adalah Tuhan sendiri yang menjelma dan harus menunjukan kemuliaannya dengan sengsara, wafat dan bangkit. Lalu, masikah kamu tidak percaya?
Tuhan menunjukan kemuliaan dengan cara yang tidak pernah diduga manusia. Manusia hanya tahu bahwa kemuliaan adalah suatu kebesaran, kemegahan, keindahan yang tertinggi bagi manusia, tapi Tuhan menunjukan cara yang berbeda, diluar pikiran manusia, ya kita² ini terlebih mereka yang tidak percaya.
Kita sekalian sesat seperti domba, masing² kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang² yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. (Yesaya 53: 5 - 6)
Yesus kita kenal sebagai 'Anak Domba Paskah'. Dia dikenal juga sebagai 'Gembala yang Baik', kita sendiri adalah kawanan domba-domba-Nya.
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. (Yesaya 53: 7)
Sebelumnya Yesus dicari banyak orang, Dia dicari karena bisa melakukan banyak mukjijat. Namun setelah penghukuman ini, Yesus ditinggalkan, kemanakah orang-orang yang dulu mencari-Nya dan menunggu-Nya dimana pun Yesus berada?
Yesus diketahui di salib diantara dua orang pejahat, menurut catatan dari Injil Nikodemus, salah satu injil apokrif mencatat nama dua penjahat itu adalah Gestas dan Dysmas. Ada pula injil latin kuno yang masuk ke dalam injil apokrif juga mencatatnya sebagai Zoatham dan Camma.
Ada pula catatan apokrif lainnya dikenal dengan injil masa kecil, tercatat dalam bahasa Arab. Suatu peristiwa Yusuf, Maria dan Yesus kecil pergi melarikan diri ke padang gurun, mereka bertemu dua orang perampok, salah satu perampok tidak membiarkannya pergi. Namun ada satu perampok yang baik yang menebus mereka dengan 40 drachma dan ikat pinggangnya agar rombongan itu bisa pergi dari rekan perampoknya. Pada kejadian itu, dikisahkan Yesus menerawang tentang nasib mereka, tersebutlah bahwa dua perampok itu akan disalibkan bersama-Nya, perampok yang baik bernama Titus dan yang jahat bernama Dumachus.
Orang menempatkan kuburnya diantara orang² fasik dan dalam matinya ia ada diantara penjahat², sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53: 8 - 12)
Siapakah Yesaya ini? Apakah dia diakui oleh orang Yahudi sebagai nabi dan kitabnya diamini atau dipercaya oleh mereka?
Yesaya dikenal sebagai nabi dari tanah Yudea pada abad ke-8 SM. Dia dipanggil nabi pada tahun dimana matinya Raja Uzia bin Amazia.
Raja Uzia atau dikenal juga Azarya merupakan raja ke-10 Kerajaan Yudea (791 - 739 SM). Ayahnya bernama Raja Amazia, merupakan raja ke-9 Kerajaan Yudea. Pada masa pemerintahan raja ini, ada nama orang yang dikenal sebagai nabi pada masanya, antara lain: Amos, Hosea bin Beeri, Yesaya bin Amos.
Nah Yesaya bin Amos ini dikenal sebagai penulis riwayat dari Raja Uzia ketika hidup dan memerintah Kerajaan Yudea. Selain itu ada raja lain seperti Raja Yotam (raja ke-11), Raja Ahas (penerus ayahnya Yotam), dan raja² lain yang lahir di tanah itu dan Hizkia (raja ke-14, anak dari Raja Ahas).
Yesaya dalam catatan² nya bernubuat sekurang-kurangnya selama 40 tahun.
Dalam catatan Yesaya, dia mendeskripsikan Allah dengan dua kata, Yahwe Sebaot yang artinya Tuhan semesta alam yang mempunyai segala kuasa di langit dan di bumi. Dan Kadosy Israel yang artinya Sang Kudus Israel.
Dalam catatannya pula, Yesaya menantikan seorang Mesias dari keturunan Daud. Tercatat pada Kitab Yesaya 7, 9 dan 11.
Kitab Yesaya itu dapat dibagi menjadi tiga bagian. Kitab yang totalnya berjumlah 66 segmen, kemudian dibagi tiga, masing² bagian punya kekhasan:
Bagian pertama (Proto-Yesaya) itu Yesaya 1 - 39. Berisi catatan jaman ketika Yehuda, kerajaan selatan diancam oleh Bangsa Asyur. Di sini Yesaya menyadari kelemahan Bangsa Yehuda adalah karena tidak taat dan tidak percaya pada TUHAN, baik dalam kata² dan perbuatan. Di sini pula Yesaya meramalkan soal kedatangan seorang keturunan Daud yang akan menjadi raja yang 'diidam-idamkan.'
Bagian kedua (Deutero-Yesaya) itu Yesaya 40 - 55. Berisi catatan untuk orang² Yehuda yang akan hidup dalam pembuangan Babel. Yesaya memberitakan bahwa tak lama lagi TUHAN akan membebaskan umat-Nya dan membawa mereka pulang ke Yerusalem.
Bagian ketiga (Trito-Yesaya) itu Yesaya 56 - 66. Berisi catatan kepada bangsa yang telah kembali ke Yerusalem. Mereka diberi keyakinan bahwa TUHAN akan memenuhi janji-Nya kepada bangsa itu.
Catatan Kitab Yesaya ini tadinya dipikir dicatat oleh orang yang berbeda, sampai diketemukannya "Gulungan Yesaya Besar" diantara Gulungan Laut Mati. Yang membuat seluruh Kitab Yesaya, tertulis dalam bahasa Ibrani, diperkirakan ditulis pada tahun 125 SM.
Ini yang membedakan orang Yahudi-Kristen dengan agama lain yang lahir setelahnya, dimana semuanya jelas ada bukti primer dari sejarah. Karena meyakini prinsip time line sejarah, bukan kisah khayalan, 'jatuh dari langit.' Tidak ada klaim² sepihak yang mengatakan nabi² sebelumnya adalah 'Islam', sangat diluar nalar dan logika.
Kapan Nabi Yesaya ini wafat?
Jika merujuk pada intepretasi dan tradisi Yahudi dan Kristen, Yesaya wafat dengan cara dipenggal pada masa pemerintahan Raja Manaseh atau Raja Manasye (709 - 643 SM). Alkitab tidak mencatat dengan apa dan bagaimana Yesaya wafat.
Dalam catatan ajaran Yahudi, Talmud Yevamot 49b. Raja Manasye mencoba mempertentangkan ajaran Musa dengan nubuat² nya, sehingga dianggap sesat.
Ini sejalan dengan apa yang dialami Yesus ketika pengajarannya, hingga pada akhirnya Yesus sengsara dan wafat. Yesaya sebenarnya sudah menggambarkan sejak awal jauh² lampau, bahwa pada nantinya Tuhan sendirilah yang akan menunjukan secara nyata dalam diri Yesus Kristus. Apa yang tidak dipikirkan orang pada masa itu (Yehuda di bawah kepemimpinan Raja Manasye).
Berikut ini beberapa pertentangan, yang dianggap Yesaya menghujat atau menyimpang dari ajaran Musa:
🕎 Yesaya dituduh bahwa TUHAN bisa dilihat. Menurut Torah Musa: Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup. (Keluaran 33: 20). Sedangkan nubuatan Yesaya mengatakan: tetapi engkau berkata: aku melihat TUHAN duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang (Yesaya 6: 1).
🕎 Yesaya dituduh mengatakan bahwa TUHAN itu jauh. Menurut Torah Musa: sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? (Ulangan 4: 7) Sedangkan nubuatan Yesaya mengatakan: carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! (Yesaya 55: 6)
🕎 Yesaya dituduh melawan Tuhan dengan menentukan usia seseorang. Menurut Torah Musa: Aku akan menggenapkan tahun umur mu. (Keluaran 23: 26) Sedangkan nubuatan Yesaya untuk Raja Hizkia mengatakan: Aku memperpanjang hidupmu 15 tahun lagi. (1 Raja-raja 20: 6)
Raja Manaseh merupakan raja Yehuda yang jahat, melakukan penyembahan berhala dan sangat melanggar perintah TUHAN yang telah ditetapkan oleh pendahulu² Israel.
Dari catatan Talmud tersebut, dikisahkan bagaimana Yesaya wafat sebagai martir. Upaya terakhir menyelamatkannya adalah Yesaya mengucapkan nama Ilahi yang membuatnya tertelan ke dalam pohon cedar. Pelayan Raja Manasye lalu membawa pohon tersebut untuk menggergajinya untuk membunuhnya. Ketika gergaji mencapai tempat mulutnya, Yesaya pun meninggal.
Menurut catatan tradisi Kristen, pelayan raja itu bernama Belkira ben Kenan seorang nabi palsu yang diilhami dari sosok setan atau iblis bernama Beliar, dialah yang memimpin eksekusi terhadap Yesaya, yang kita mengenalnya sebagai nabi.
Pertanyaan lain, apakah orang Yahudi mengakui nabi Yesaya? Kalah melihat catatan sejarahnya, pastinya iya, karena nabi Yesaya dikenal sebagai penasihat raja² Yehuda yang sesuai dengan jalan yang diperintahkan TUHAN, hanya pada masa Raja Manasye sajalah Kerajaan Yehuda hancur berpaling dari TUHAN Allah mereka.
Hanya saja jika kembali lagi, apabila orang Yahudi berpegang pada cara berpikir Raja Manasye, maka bisa saja nubuat² Yesaya ini dianggap menentang Taurat Musa. Seperti yang Yesus hadapi ketika hidup bertahun-tahun setelah Yesaya bernubuat.
Itulah dia nubuatan nabi Yesaya tentang Yesus, dialah sebenarnya pendahulu para penginjil, yang memberikan kabar sukacita sebelum Yesus datang, yang kemudian dilanjutkan oleh para murid-murid Yesus, yang mengabarkannya hingga kita mengenal Dia secara lebih nyata dan jelas.
Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan kita sebagai seorang Kristiani yang mengimani Kristus Yesus yang nyata, bukan dongeng² adaptif dari kisah² atau kitab legenda. Inilah yang jadi dasar keyakinan kita, berbahagialah yang tidak melihat namun percaya. Karena memang apa yang terjadi bukanlah fiktif dan tidak datang begitu saja dari langit, "gedebuk" atau "gemlotak", tapi sungguh² Dia datang dari Bapa-Nya, Sabda menjadi manusia, lahir melalui Perawan Maria, hidup, menderita sengsara, wafat di salib, bangkit dari antara orang mati dan naik ke Surga. Pada nantinya, Dia akan kembali sebagai Raja Agung, dalam Kerajaan-Nya tiada lagi orang menderita sengsara, jika kita menaati perintah-Nya.
Berkah dalem, syaloom, Tuhan memberkati kita semua. Amin. -cpr
#onedayonepost
#nabiyesaya
#nubuatyesaya
#nabiisrael
#sengsarayesus
0 Komentar
Tinggalkanlah jejak dengan berkomentar, maka saya akan berkunjung balik.
Jangan lupa difollow ya.
Terima kasih, berkah dalem. GBU