Minggu Paskah V 2021 : Yesus Pokok Anggur yang Baik

Minggu Paskah V hari ini ada pesan menarik yang bisa direnungkan, bahwa Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah ranting² nya.

Pernah dengar lagu rohani anak² sekolah Minggu, šŸŽ¼ "Yesus pokok dan kitalah carangnya, tinggalah di carangnya"

Dulu mimin pikir syair lagu itu hanya karangan saja, tapi ternyata lagu itu diambil dari petikan kitab suci, meski tidak merujuk percis sih dengan terjemahan Indonesia. Tapi intinya adalah sama saja.

Berikut ini bacaan Injil pada Minggu Paskah V, diambil dari Yohanes 15: 1-8:
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.  Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.  Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.  Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Ranting atau dahan dari pohon selalu melekat pada pohonnya, barulah dia akan hidup, jika tidak maka ranting itu akan mati, kering, begitupun buah yang tergantung pada ranting itu pun akan mati.

Namun jika ranting itu tetap menempel pada pohonnya, maka ranting itu akan tumbuh dan menghasilkan buah.

Yesus diibaratkan adalah pohonnya, dia adalah sumber kehidupan ranting² nya. Jadi, supaya kita tumbuh dan berbuah hendaknya kita terus menempel pada badan pohon kita, yaitu Yesus Kristus.

Melalui sakramen baptis kita dipersatukan dengan Kristus. Yesus pun dulu dibaptis juga. Oleh karena itu sudah layak dan sepantasnya kita tetap bersatu dengan Nya. Namun, meski begitu, kita juga tidak sekedar menempel saja, kita pun hendaknya harus berbuah. Karena Yesus bersabda, "... Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah...." Ada pun sabda Nya (lagi), "... Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar...."

Bagi saya pribadi, saya merenungkan sesuatu dari apa yang Yesus katakan mengenai pokok anggur ini. Yesus mengajak kita bersatu dengan Nya, "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.  Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.  Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.  Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”

Yups, perhatikan cetak tebal tersebut. Pesan Yesus sudah jelaskan, jika keinginan kita ingin dikabulkan maka kita harus hidup bersama Yesus Kristus, jelaskan apa yang harus dilakukan ketika hidup bersama Yesus.

Inilah yang sedang mimin lakukan sejak masa Prapaskah 2021 lalu ada keinginan dan ujud yang mau diwujudkan ke depan, ini jadi titik balik mimin untuk merubah diri sepenuhnya, mimin harus membuktikan pada Nya, bukan sekedar tobat sambel saja. Selalu ingat Tuhan dalam segala hal, lawan keinginan-keinginan daging, menyangkal diri, dekatkan diri dengan berdoa, intenskan komunikasi dengan Dia, belajar dari teladan santo-santa dalam memahami cara Tuhan bekerja dalam hidup kita.

Ini refleksi yang bisa mimin ambil pada perayaan Minggu Paskah V ditahun ini. Mimin semakin yakin dalam menjawab panggilan pada minggu panggilan lalu, keputusan mimin untuk panggilan hidup ini, berusaha mewujudkan hidup berkeluarga, menciptakan keluarga nazaret dalam hidup mimin ke depan.

Segitu saja sharing mimin, merefleksikan sabda Allah di Minggu Paskah V dengan tema Yesus adalah pokok anggur yang baik. Ingat ya, kita harus bersatu dengan Yesus, supaya kita selalu tumbuh dan berbuah banyak. Tuhan memberkati kita semua, berkah dalem. -cpr-


Posting Komentar

0 Komentar