Mengenal Dogma Tentang Bunda Maria

Bunda Maria mendapatkan tempat yang terbaik dalam agama Katolik yang notabene sama² Kristiani, jika dibandingkan Kristen Protestant. Dengan logika, bahwa tanpa Bunda Maria, proses karya penyelamatan Allah untuk dunia tidak akan terjadi.

Memang, bisa saja Allah menggunakan sosok yang lain. Tapi tetap saja, siapapun dia, ketika perantara karya penyelamatan bagi mereka tidak masuk ke dalam hitungan, maka tetap saja tidak akan pernah mendapatkan perhatian.

Bagi orang Katolik, Bunda Maria sudah seperti ibu semua anak² Allah. Ya, orang Katolik itu punya dua ibu, yakni ibu kandung yang melahirkan kita dan satu lagi Bunda Maria.

Sebagai orang Katolik kita harus mengenal tentang apa saja sih dogma² tentang Bunda Maria. Karena dogma² itulah keyakinan kita didasarkan. Mari kita simak di bawah ini:

+ Maria Bunda Allah. Maria disebut Bunda Allah menerjemahkan istilah Yunani yang menyatakan lebih akurat, 'theotokos'. Gelar Maria "Bunda Allah" dinyatakan pada saat Konsili Efesus tahun 431. Dalam konsili itu pula dinyatakan bahwa salam Kristus ada dua kodrat yakni kodray Ilahi dan kodrat manusia, namun hanya ada satu orang / satu tubuh.  Dasar pemikiran Maria Bunda Allah karena memperanakan Sabda Allah menurut daging sehingga menjadi daging.

+ Maria Perawan Abadi. Rumusan iman yang pertama, khususnya dalam pernyataan iman, Gereja mengakui bahwa Yesus dikandung tanpa benih manusia, melainkan oleh kuasa Roh Kudus saja. Maria mengandung tanpa kerusakan apapun pada keperawanannya, yang tetap tak terjamah bahkan setelah kelahiran Yesus. Hal ini dinyatakan pada Konsili Lateran tahun 649. Gereja Katolik mempertahankan dogma bahwa Maria tetap perawan, sebelum, selama, dan sesudah kelahiran Kristus.

+ Maria yang Dikandung Tanpa Noda Dosa (imakulata). Dogma ini dinyatakan dalam Konstitusi Apostolik (ineffabilis) oleh Sri Paus Pius IX tanggal 8 Desember 1854.  Dimana hak istimewa dikandung tanpa dosa adalah sumber dan dasar bagi semua kekudusan Maria sebagai Bunda Allah. Dogma ini menyatakan bahwa Perawan Maria yang Paling Terberkati, sejak saat pertama dikandung, oleh kasih karunia 
yang luar biasa dan hak istimewa dari Allah yang Mahakuasa dan mengingat jasa Yesus Kristus, telah dijaga bebas dari setiap noda dosa asal.

+ Maria Diangkat ke Surga (assumpta). Dogma ini dinyatakan dalam Ensiklik Munificentissimus Deus oleh Sri Paus Pius XII pada tanggal 01 November 1950. Dogma ini tidak memiliki dasar langsung dalam Kitab Suci, namun terungkap secara Ilahi, dimana hal ini secara implisit terkandung dalam Wahyu Ilahi. Pengangkatan Maria ini merupakan konsekuensi dari Keibuan Ilahi. Bersama dan untuk Puteranya di bumi dan yg tampaknya sesuai juga bersama dan untuk Puteranya di surga. Keberlanjutan hubungan ini akan terus menerus, Maria akan terus dihubungan dengan Puteranya baik di bumi dan di surga.


Itulah dia dogma gereja tentang Bunda Maria, dimana Gereja Katolik mengakui peran Bunda Maria dalam karya penyelamatan Ilahi sedangkan gereja protestant tidak.

Ini pulalah yang sering menjadi pedebatan antara sesama pengikut Kristiani (Kristen Protestant dan Katolik), bahkan dengan keyakinan agama lain sering ikut campur dalam pemahaman yang mereka sendiri tidak mengerti dan percayai, yang akhirnya menterjemahkan berdasarkan logika pikir mereka sendiri, parahnya itu disampaikan seakan-akan kebenaran (menurut mereka).

Tapi bagi kita orang muda Katolik harus paham betul apa yang kita yakini, jangan jadi orang Katolik lemah informasi, yang pada akhirnya tidak tahu harus berpegang pada iman yang mana, ujung² nya kita tahu apa pilihannya, padahal selama ini tidak pernah menjalankan apa yang diperintahkan.

Itu sih saja sharing iman yang mimin ambil dari IG @parokihmtb. Mimin merasa informasi ini penting untuk dipahami orang muda Katolik yang kebanyakan kurang sekali pemahaman akan imannya sendiri. Sampai jumpa disharing lainnya. Tuhan memberkati kita semua, berkah dalem. -cpr-



Posting Komentar

0 Komentar