Kuasa Petrus Menyembuhkan Orang Lumpuh dan Menghentikan Nyawa Sepasang Suami Istri

Awal pekan lalu kita semua umat Kristiani merayakan Hari Raya Pentakosta, sebuah peristiwa sejarah dimana janji Yesus digenapi setelah Yesus naik ke sorga. Bahwa akan datang penolong yang lain, yaitu Roh Kudus. 

Setelah peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul, para rasul punya kuasa yang datang dari pada-Nya, atas Roh Kudus yang ada pada mereka. Mereka menjadi semakin berani mengabarkan kesaksian akan Yesus di Yerusalem. 

Tidak hanya bersaksi dan mengajar, para rasul juga mengadakan mukjijat² atas nama Yesus Kristus.

Ilustrasi, ketika Petrus dan Yohanes di Bait Allah. Gambar diambil dari Google

Ketika saya membaca Kitab Suci, Kisah Para Rasul pada ayat² pertama setelah peristiwa Pentakosta, Simon Petrus yang adalah pemimpin para murid menjadi punya kuasa yang datang dari nama Yesus Kristus, seperti menyembuhkan orang lumpuh di depan gerbang Bait Suci, "Gerbang Indah" hingga menghentikan nyawa suami istri yang mempermainkan persembahan pemberian. 

Dua peristiwa ini yang menarik perhatian saya dan saya ingin menuliskannya di sini. 

Kisah Para Rasul 3: 1 - 8, menuliskan demikian:
Pada suatu hari menjelang waktu sembahyan, yaitu pulul tiga petang,  baiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah,  ia meminta sedekah. 
Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus,  orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. 

Dari peristiwa ini, ketika kita baca sungguh², meskipun Yesus sudah tidak ada lagi bersama para murid, tetapi ketika Simon Petrus melakukan mukjijat penyembuhan, saya seperti merasa bahwa kuasa Yesus ada pada saat itu. Yesus sendiri yang ada bersama Simon Petrus dan Yohanes ketika itu, yang menyembuhkan orang lumpuh itu. 

Terpujilah Allah wahai kita semua yang percaya akan Kuasa-Nya, sebab Dia berkuasa baik di bumi dan di sorga. 


Ada hal yang menarik lagi yang saya baca dari Kisah Para Rasul, ketika Petrus menghentikan nyawa dari Ananias dan Safira istrinya. Keduanya dihentikan nyawanya oleh Petrus. Bagaimana kisahnya, mari simak Kisah Para Rasul 5: 1 - 11, mari kita baca kisahnya:
Ada seorang lain yang bernama Ananias. Ia berserta istrinya Safira menjual sebidang tanah. Dengan setahu istrinya ia menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakannya di depan kaki rasul-rasul. 
Tetapi Petrus berkata: "Ananias, mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Selama tanah itu tidak dijual,  bukankah itu tetap kepunyaanmu,  dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya. Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya keluar dan pergi menguburnya. 
Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: "Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?"
Jawab perempuan itu: "Betul sekian."
Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk Mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, Orang-orang yang baru mengubur suami mu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga keluar."
Lalu rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati dia sudah mati, lalu mereka mengusungnya keluar dan menguburnya di samping suaminya. Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar hal itu. 


Dari dua peristiwa ini kita bisa melihat bahwa setelah Roh Kudus hadir tercurah pada para murid, para murid diwakili oleh Petrus dalam kisah di atas, ditunjukan bahwa kuasa dari pada-Nya bukan kaleng².

Kuasa yang bisa untuk menyembuhkan dan bisa sebagai hukuman. Ini juga sekalian sebagai refleksi baru² ini, ada seorang murtadin yang sewaktu dia hidup itu banyak berdusta, dan ditengah kemurtadannya itu, kerap menghina Kristus dan bahkan menyangkal Yesus dengan nada kesombongan. Hingga jejak digitalnya tersimpan rapih, terekam itu 2007, sebenarnya banyak video² dia yang melecehkan Roh Kudus dan Kekristenan, belum soal saksi dustanya, setelah bertahun-tahun ybs. tidak juga bertobat, minimal tidak perlu menjelek-jelekan agama lamanya jika memang sudah tidak percaya. Eh pada 6 Juni 2025 lalu, ybs. tiba² diputus nyawanya. Tanda wafatnya seorang anti-Kristus, hari yang ke-6, tanggal 6 dan bulan 6. Hari dimana mayoritas umat Kristen merayakan turunnya Roh Kudus. Eh si penghujat diputus nyawanya. 

Ini hanya just information saja bahwa harus berhati-hatilah ketika bercakap. Semoga bisa jadi bahan pelajaran kita semua, bagi yang belum percaya, lebih baik diam. 

Dua kisah di atas, adalah kisah mukjijat kuasa yang ada pada Petrus karena Roh Kudus, karena itu bekal yang Yesus berikan supaya murid-murid-Nya mewartakan kabar sukacita Allah ke seluruh penjuru bumi, hingga akhirnya bisa sampai ke kita saat ini. Sebenarnya masih banyak mukjijat lain, tapi tidak saya tuliskan kembali, nanti dilain kesempatan. Sampai jumpa dipostingan lainnya. Berkah dalem, syaloom. -cpr

#onedayonepost
#iman
#kisahinspiratif
#kisahpararasul

Posting Komentar

0 Komentar