Apa itu Privilege du Blanc?

Ada yang menarik dari upacara pelantikan Paus Leo XIV beberapa waktu yang lalu. Jadi, dalam pelantikan tersebut tamu kenegaraan wanita tidak boleh pakai pakaian warna putih. 

Tapi lalu koq ada tuh tamu wanita yang menggunakan pakaian warna putih?

Pada postingan kali ini saya ingin membahas hal tersebut, untuk menambah pengetahuan saja sih, lebih ke pengetahuan umum kalau ini.

Ilustrasi, gambar diambil dari Google

Jadi ketika upacara pelantikan Paus Leo XIV ada beberapa tamu undangan terutama tamu wanita, baik yang sendiri maupun dengan pasangannya, dikecualikan untuk tidak bisa menggunakan pakaian berwarna putih. Istilah Privillege du Blanc

Istilah Previllege du Blanc ini mempunyai arti hak khusus putih. Merupakan sebuah kebiasaan dalam Gereja Katolik (barat), yang mengizinkan beberapa wanita ningrat menggunakan pakaian serba putih (baik busana dan kerudung) saat menghadap Paus. Biasanya wanita harus menggunakan pakaian serba hitam, dengan kerah tinggi, gaun dan lengan panjang, serta menggunakan nantilah hitam. Tradisi ini sudah berlangsung sebelum 1980-an, walaupun setelahnya mengalami pelonggaran protokol. 

Ilustrasi busana putih yang dikenakan wanita ketika bertemu Paus. Gambar diambil dari Google 

Pengecualian atas protokol itu hanya berlaku untuk wanita² ningrat seperti ratu-ratu dari Kerajaan Portugis, Italia, Belgia, dan Spanyol. Kemudian istri dari Adipati Agung Luksemburg, serta putri² dari wangsa Savoy. Pengecualian ini pun berlaku bagi wanita yang Katolik saja ya, kalau non-Katolik ya termasuk yang wajib mengenakan pakaian hitam atau selain putih. 

Tapi ternyata hal ini juga ada hal yang tidak mengikuti protokol di atas, jadi tidak semua istri Katolik dari seorang raja Katolik atau istri Katolik dari raja non-Katolik menerapkan Privillege du Blanc

Ilustrasi ketika Paus Yohanes Paulus II berjumpa dengan Ratu Elisabeth II, gambar diambil dari Google

Contohnya:
Ratu Lesotho yaitu Putri Permaisuri Liechtenstein (istri Raja Letsie III of Lesotho sejak tahun 2020) beragama Katolik. 
Ratu Afro-Bolivia Angelica Larrea (sejak suaminya diangkat raja tahun 1992) juga beragama Katolik. 
Istri Presiden Prancis saat ini Brigitte Marie-Claude Macron Trogneux. Karena Presiden Prancis secara ex-officio merupakan Pangeran Bersama Andora. 
Ratu Maxima dari Belanda (sejak 2013, permaisuri dari Raja Willem-Alexander) juga seorang Katolik dari seorang raja yang beragama Kristen Protestan. 
Mereka ini tidak tidak mengikuti protokol yang tersebutkan di atas. 

Ilustrasi, Ratu dan Raja Belgia saat mengucapkan selamat pada Paus Leo XIV, gambar diambil dari Google

Berikut ini beberapa tamu undangan kenegaraan pada misa pelantikan Paus Leo XIV yang datang dengan protokol busana privillege de blanc yang saya peroleh dari sosial media IG @kumparanwoman. Saat ini ada tujuh ratu dan putri Katolik                                                                                                                                     
👸 Ratu Sophia Margaret Victoria Frederica dari Spanyol (istri Raja Juan Carlos I, dinobatkan sejak 1975 - 2014, dilanjutkan oleh Ratu Letizia Ortiz Rocasolano) 

👸 Ratu Letizia Ortiz Rocasolano  dari Spanyol (istri Raja Felipe VI,  dinobatkan sejak 2014) 

👸 Ratu Paola Margherita Maria-Antonia Consiglia dei Principi Ruffo di Calabria dari Belgia (istri dari Raja Albert II, sebagai permaisuri Belgia, periode 1993 - 2013, dilanjutkan oleh Ratu Mathilde Marie Christine Ghislaine d'Udekem d'Acoz)

👸 Ratu Mathilde Marie Christine Ghislaine d'Udekem d'Acoz dari Belgia (istri Raja Philippe, dinobatkan sejak 2013)

👰‍♀️ Putri Charlene Lynette Wittstock dari Monako (istri dari Pangeran Albert II, dinobatkan sejak 2011)

👰‍♀️ Putri Marina Rocolfi-Doria dari Naples / Napoli (istri dari Vittorio Emmanuele dari Savoy, dinobatkan sejak 1983)

👰‍♀️ Grand Duchess Maria Teresa Mestre y Batista dari Luksemburg (merupakan Adipati Agung Luksemburg dan istri dari Adipati Agung Henri, dinobatkan sejak 2000)

Begitulah kira² informasi soal istilah privellige du blanc. Sebuah tradisi yang sudah ada sejak jaman lampau. Kepausan sudah aktif dalam aktivitas kenegaraan dan Kerajaan sejak jaman dulu, meskipun saat ini Gereja Katolik sudah memisahkan hal religius dengan hal² berbau politik praktis, sehingga Gereja bisa lebih fokus pada iman umat Katolik di seluruh dunia.

Tidak ada gereja yang semendunia ini selain Gereja Katolik, meski agak lebay, tetapi memang dengan sistem yang sudah berakar sejak jaman dulu hingga saat ini, tidak ada organisasi agama yang terstruktur dan se-universal Katolik Roma, yang mana mengakar di setiap negara yang ada di dunia ini. Gak apa ya sedikit #songong, tapi ini kenyataannya, sehingga wajar jika banyak organisasi-organisasi keagamaan lain mau mencontoh dan meniru sistemnya, walaupun agak sulit untuk mengejar konsistensi selama ribuan tahun, sejak jaman para rasul.

Segitu saja postingan kali ini, semoga bisa menambah pengetahuan, untuk paragraf terakhir barangkali ada yang malas baca ya skip aja, emang agak nyombong dikit sih, karena memang itu kebanggaan. Sampai jumpa dipostingan lainnya yang bisa mencerahkan menambah informasi seputar Katolik, karena Katolik kaya sekali akan informasi. -cpr

#onedayonepost
#budaya
#informasi
#umum
#privillegedeblanc

Posting Komentar

0 Komentar